Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uni Eropa Jatuhkan Sanksi Baru ke Belarus Usai NATO Peringatkan Pergerakan Militer Rusia

Kompas.com - 16/11/2021, 15:19 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

BRUSSELS, KOMPAS.com - Uni Eropa mengatakan akan menjatuhkan sanksi baru terhadap Belarus yang menargetkan "semua orang yang terlibat" dalam memfasilitasi krisis migran di perbatasan timur blok itu, ketika gerakan dan tuduhan militer terus menguji tatanan politik yang rapuh di wilayah tersebut.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg memperingatkan Moskwa terhadap "potensi tindakan agresif" di tengah konsentrasi besar pasukan Rusia di perbatasan Ukraina, memperdalam kekhawatiran atas potensi krisis geopolitik yang lebih luas.

Baca juga: Presiden Belarus Klaim Mulai Pemulangan Migran di Perbatasan Polandia

“Kita harus jernih, kita harus realistis tentang tantangan yang kita hadapi. Dan apa yang kita lihat adalah peningkatan militer Rusia yang signifikan dan besar,” kata Stoltenberg pada konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba di Brussels pada Senin (15/11/2021) melansir CNN.

Meski mengaku tidak ingin berspekulasi tentang niat Rusia, dia menambahkan: "Kami melihat konsentrasi pasukan yang tidak biasa, dan kami tahu Rusia bersedia menggunakan jenis kemampuan militer ini sebelumnya untuk melakukan tindakan agresif terhadap Ukraina."

Ukraina sendiri bukan merupakan anggota NATO atau Uni Eropa.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan pekan lalu bahwa gerakan Rusia baru-baru ini mengingatkan pada invasi ke Krimea pada 2014.

Kata-kata peringatan dari NATO datang beberapa hari setelah Rusia dan Belarus mengerahkan kekuatan militer mereka di dekat Polandia, dalam latihan penerjun payung bersama.

Rusia, mitra politik dan ekonomi terbesar Belarus, terus membela penanganan Minsk atas krisis perbatasan sambil juga menyangkal keterlibatan apa pun di dalamnya.

Baca juga: Polandia Desak NATO Atasi Krisis Perbatasan Eropa dengan Belarus

Pada Senin (15/11/2021), Uni Eropa (UE) meningkatkan tekanan pada semua pihak yang terlibat dalam krisis perbatasan.

Kepala urusan luar negeri blok itu Josep Borrell mengumumkan dalam konferensi pers di Brussels bahwa para menteri luar negeri Uni Eropa telah setuju menjatuhkan sanksi baru pada "orang, maskapai penerbangan, agen perjalanan dan semua orang yang terlibat dalam dorongan ilegal para migran ke perbatasan kita."

Daftar lengkap orang dan entitas akan "dikonfirmasi dalam beberapa hari mendatang," tambahnya.

Ini akan menjadi sanksi putaran kelima yang dijatuhkan pada Belarus oleh UE setelah pemilihan Presiden yang disengketakan dan tindakan keras terhadap para pembangkang.

Borrell mengatakan sebelumnya pada Senin (15/11/2021) bahwa dia telah berbicara dengan menteri luar negeri Belarus selama akhir pekan, dan mengatakan kepadanya "situasi di perbatasan benar-benar tidak dapat diterima dan bahwa bantuan kemanusiaan diperlukan."

Ribuan orang terjebak dalam kondisi membeku di dekat pos pemeriksaan Kuznica-Bruzgi, mencoba menyeberang ke Polandia.

Baca juga: Konflik Geopolitik di Perbatasan Belarus-Polandia, Orang-orang Tak Terima Dijadikan Senjata

Penjaga perbatasan Polandia menggunakan pengeras suara pada Senin (15/11/2021) untuk memperingatkan orang-orang di sana bahwa kekerasan dapat digunakan untuk melawan mereka, jika mereka tidak mengikuti perintah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com