Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Wanita Dipenjara 4 Tahun karena Keguguran Setelah Hamil 4 Bulan

Kompas.com - 14/11/2021, 05:09 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

OKLAHOMA CITY, KOMPAS.com - Seorang wanita di Amerika dari Oklahoma dihukum 4 tahun penjara setelah mengalami keguguran dan orang-orang marah padanya.

Brittney Poolaw (21 tahun) baru saja hamil 4 bulan ketika ia kehilangan bayinya di rumah sakit pada Januari 2020.

Pada Oktober, dia dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman empat tahun penjara karena pembunuhan tingkat pertama terhadap putranya yang belum lahir.

Baca juga: Beruang Sirkus Serang Wanita Hamil di Tengah Pertunjukan yang Ditonton Anak-anak

Bagaimana dia berubah dari menderita keguguran menjadi dipenjara?

Melansir BBC pada Sabtu (13/11/2021), peristiwa pembunuhan janin yang dilakukan Poolaw telah menjadi bahan diskusi online dan pers Amerika.

Beberapa di media sosial mencatat bahwa wanita 21 tahun itu dijatuhi hukuman pada bulan kesadaran keguguran di AS.

Yang lain membandingkan kasus ini dengan novel distopia Margaret Atwood, "The Handmaid's Tale".

Ketika ia pergi ke rumah sakit mencari perawatan, Poolaw menggunakan obat-obatan terlarang saat hamil.

Kemudian laporan pemeriksa medis, yang diperoleh BBC, menemukan jejak metamfetamin di hati dan otak putranya yang belum lahir.

Baca juga: Taliban Dituduh Bunuh Polisi Wanita yang Sedang Hamil

Pemeriksa tidak menentukan penyebab kematian janin, mencatat anomali genetik, solusio plasenta atau penggunaan metamfetamin ibu bisa menjadi faktor yang berkontribusi.

Pengacara Poolaw mengatakan mereka akan mengajukan banding atas hukuman itu. Jaksa yang membawa kasusnya ke pengadilan menolak berkomentar karena proses berlanjut.

Namun cerita Poolaw hanyalah puncak gunung es, menurut Dana Sussman, wakil direktur eksekutif Advokat Nasional Wanita Hamil (NAPW), sebuah kelompok advokasi pro-pilihan.

"Kasus Brittney benar-benar menjengkelkan," kata Sussman. "Ini tidak biasa seperti yang diperkirakan orang."

Organisasi tersebut membantu permohonan banding Poolaw, dan telah melacak penangkapan dan kasus "intervensi paksa" terhadap wanita hamil di AS.

Dari 1973-2020, NAPW telah mencatat 1.600 kasus seperti itu, dengan sekitar 1.200 terjadi dalam 15 tahun terakhir saja.

Baca juga: Berisiko Tinggi, Ibu Hamil di Thailand Didesak Segera Divaksinasi

Hukum untuk ibu hamil

Penggunaan narkoba selama kehamilan dianggap sebagai pelecehan anak di bawah undang-undang kesejahteraan anak sipil di 23 negara bagian AS, menurut Institut Guttmacher, sebuah lembaga penelitian pro-pilihan.

Setengah dari semua negara bagian AS, tenaga kesehatan profesional diharuskan melaporkan wanita hamil yang dicurigai menggunakan narkoba.

Pada 2006, Alabama meloloskan undang-undang "bahaya bahan kimia" yang menjadikan anak "terkena, menelan, menghirup, atau melakukan kontak dengan zat, zat kimia atau perlengkapan obat yang dikendalikan" sebagai tindak pidana berat.

Sebuah penyelidikan oleh ProPublica telah menemukan bahwa lebih dari 500 wanita didakwa dalam satu dekade sejak undang-undang tersebut disahkan.

Tennessee mencoba mengikutinya, mengesahkan undang-undang serupa pada 2014, tetapi undang-undang tersebut kedaluwarsa 2 tahun kemudian dan tidak diperbarui.

Di satu daerah California, dua wanita dipenjara karena diduga membunuh bayi mereka setelah mengalami kelahiran mati dan dinyatakan positif menggunakan obat-obatan terlarang.

Baca juga: Merasa Kekenyangan Habis Makan Sandwich, Gadis Ini Ternyata Hamil 5 Bulan

Tuduhan pembunuhan terhadap Chelsea Becker dibatalkan 2021, setelah dia menghabiskan 1,5 tahun di penjara karena dia tidak bisa mendapatkan jaminan 2 juta dollar AS (Rp 28,5 miliar).

Undang-undang ini awalnya dimaksudkan untuk membantu menghukum pelaku yang menyakiti wanita hamil.

Banyak yang didorong oleh undang-undang federal 2004 yang disahkan setelah pembunuhan Laci Peterson yang sedang hamil, oleh suaminya.

Namun banyak dari undang-undang ini ambigu, dan justru membuat jaksa menuntut wanita yang perilakunya mungkin berkontribusi pada keguguran atau kelahiran mati.

Beberapa negara bagian memiliki aturan eksplisit tentang berapa minggu janin harus bertahan hidup, yang lain tidak. Kebanyakan dokter menempatkan viabilitas sekitar 20-24 minggu.

Usia kehamilan Poolaw sekitar 16 hingga 17 minggu ketika dia keguguran, mungkin ia menjadi wanita dengan usia kehamilan paling muda yang didakwa di AS, menurut Sussman.

Baca juga: Pukul Pacarnya yang Hamil, Pria di AS Tewas Dikeroyok Massa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com