Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Tangkap 10 Orang, Diklaim sebagai Mata-mata

Kompas.com - 13/10/2021, 10:50 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

TEHERAN, KOMPAS.com – Iran menangkap 10 orang di Provinsi Bushehr yang dituding terkait dengan dinas intelijen asing.

Kabar tersebut disampaikan kantor berita resmi Iran, IRNA, pada Selasa (12/10/2021).

IRNA melaporkan, 10 orang tersebut ditangkap dinas intelijen Iran setelah melakukan pengawasan secara terus-menerus di Provinsi Bushehr.

Baca juga: Abolhassan Banisadr, Presiden Pertama Iran Tutup Usia 88 Tahun di Paris

Kendati demikian, media tersebut tidak menyebutkan negara-negara yang terkait dengan para tersangka.

IRNA hanya menjelaskan, ke-10 tersangka bekerja untuk dinas intelijen negara-negara regional.

Dinas intelijen negara-negara itu juga bertindak sebagai kaki tangan, proksi, mata-mata dari “negara-negara yang bermusuhan” sebagaimana dilansir Associated Press.

Baca juga: Iran Larang Siaran TV Tunjukkan Wanita dengan Minuman Warna Merah atau Makan Pizza

Provinsi Bushehr adalah “tuan rumah” bagi satu-satunya pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Iran.

PLTN tersebut tersambung ke jaringan listrik Iran pada 2011 dengan bantuan dari Rusia.

Pada Juli, Iran mengatakan pihak berwenang menangkap anggota kelompok yang terkait dengan badan intelijen Israel, Mossad.

Baca juga: Memo Rahasia CIA: Iran dan China Telah Mengeksekusi Banyak Informan AS

Tersangka ditangkap di tengah aksi protes yang sedang berlangsung atas kekurangan air di barat daya Iran.

Pada 2019, Iran juga melaporkan telah menangkap 17 warga Iran yang dituduh memata-matai situs nuklir dan militer negara itu untuk CIA.

Beberapa dari mereka telah dijatuhi hukuman mati.

Iran terkadang mengumumkan penahanan orang-orang yang dikatakannya sebagai mata-mata untuk negara-negara asing, termasuk Amerika Serikat (AS) dan Israel.

Baca juga: Semakin Tegang, Kenapa Iran Berkonflik dengan Azerbaijan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com