Perselisihan yang semakin intensif di internal Iran membuat pemerintahan Abolhassan Banisadr diakhiri, kurang dari setahun ketika parlemen Islam yang baru dibentuk memakzulkannya pada Juni 1981 dengan dukungan dari Khomeini.
Abolhassan Banisadr bersembunyi selama beberapa waktu, lalu melarikan diri ke luar negeri dengan pesawat terbang, berminggu-minggu setelah pemakzulannya.
Dia telah membentuk aliansi dengan Masoud Rajavi, pemimpin Mojahedin-e-Khalq (MEK) saat itu, untuk menentang politik Iran. Mereka mencari perlindungan di Perancis dan mendirikan Dewan Nasional Perlawanan Iran.
Namun presiden pertama Iran itu segera berselisih dengan Rajavi, menuduhnya mendukung ideologi yang menunjukkan kecenderungan kekerasan dan kediktatoran.
Selain itu, Banisadr menentang MEK membuat kamp di Irak dengan dukungan Saddam Hussein, dan melakukan serangan bersenjata di tanah Iran, yang akhirnya dikalahkan.
Abolhassan Banisadr menghabiskan dekade berikutnya sampai kematiannya tinggal di Perancis dengan perlindungan polisi. Banisadr tetap menentang para pemimpin Iran dan menerbitkan majalah dan banyak buku.
Baca juga: Profil Ebrahim Raisi, Kandidat Unggul Presiden Iran dan Algojo Massal 1988
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.