Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Taliban ke Negeri Ronaldo, Tim Sepak Bola Putri Afghanistan Akhirnya Berlatih Lagi

Kompas.com - 02/10/2021, 11:27 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

Khalida Popal, mantan kapten nasional Afghanistan yang berbasis di Denmark dan sekarang manajer tim nasional, mengatakan kepada AFP pada Agustus bahwa ada "sekitar 3.000 hingga 4.000 putri dan anak perempuan yang terdaftar di federasi sepak bola di berbagai tingkatan."

Tapi semuanya hilang dalam semalam ketika Kabul jatuh ke tangan Taliban.

 

Baca juga: POPULER GLOBAL: Mantan Bintang Sepak Bola Meninggal Setelah 39 Tahun Koma | Dokter Putuskan Tolak Rawat Pasien Tidak Vaksin Covid-19

Ramzi dan rekan satu timnya serta keluarganya meninggalkan Afghanistan dengan sedikit barang pribadi. Untungnya kekurangan perlengkapan mereka telah diatasi oleh sang kapten, Farkhunda Muhtaj.

Pemain berusia 23 tahun itu melakukan perjalanan dari Kanada dengan membawa barang-barang penting dan mengirimkannya pada malam sesi pelatihan mereka pada Kamis (30/9/2021).

Muhtaj bertekad akan tetap menempatkan perempuan Afghanistan melalui impiannya dan mempersiapkan tim sepak bola putri Afghanistan untuk pertandingan persahabatan mereka dengan tim putri Benfica pada Sabtu (2/10/2021).

"Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan," kata Muhtaj kepada AFP.

Dia akan meninggalkan Portugal dan kembali ke Kanada, tetapi berharap tim dapat terus berlatih secara teratur. Tentu saja Ramzi berharap mimpinya bertemu Ronaldo akan terpenuhi.

Baca juga: Percakapan Terakhir Pesepak Bola Muda Afghanistan Sebelum Jatuh dari C-17: Doakan Saya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com