Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Putri Mako, Keluarga Kaisar Jepang yang Mencintai Rakyat Biasa

Kompas.com - 02/10/2021, 09:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

TOKYO, KOMPAS.com - Setelah bertahun-tahun menjadi kontroversi, Putri Mako dari Jepang akan menikah dengan mantan teman sekolahnya, seorang rakyat biasa, bulan ini — dan melepaskan status anggota kekaisaran.

Imperial Household Agency, badan yang mengurusi rumah tangga Kekaisaran Jepang, mengatakan hari pernikahan telah ditetapkan pada 26 Oktober.

Pasangan ini sedianya akan menikah pada 2018, namun kemudian ditangguhkan, setelah keluarga Komuro dilaporkan mengalami kesulitan finansial.

Baca juga: Nikahi Rakyat Biasa, Putri Mako Tak Pakai Resepsi ala Kekaisaran Jepang

Setelah menikah, keduanya akan pindah ke AS — di mana Kei Komuro bekerja sebagai pengacara.

Segala tindak tanduk Putri Mako dan Kei Komuro menjadi tajuk berita di berbagai media Jepang.

Pemberitaan media yang berlebihan seputar sang putri — ayahnya adalah Putra Mahkota Fumihito — dan keluarga Komuro beberapa tahun terakhir telah membuat Putri Mako mengalami gangguan stres pasca-trauma, menurut Imperial Household Agency, seperti ditulis oleh kantor berita Kyodo.

Bibinya, Permaisuri Masako, juga menderita penyakit yang terkait stres karena mengalami tekanan besar untuk memiliki anak laki-laki yang bisa mewarisi tahta.

Di Jepang, masih banyak stigma di seputar penyakit mental.

Putri Mako dan Kei Komuro pertama kali bertemu pada 2012 saat keduanya masih mahasiswa di Universitas Kristen Internasional di Tokyo.

Mereka bertunangan pada 2017 dan berencana menikah setahun setelahnya.

Namun berita bermunculan tentang permasalahan keuangan ibu Komuro. Dia diduga mengambil pinjaman dari eks tunangannya dan tak mampu membayar.

Istana menyangkal bahwa penundaan pernikahan ada hubungannya dengan insiden ini, meskipun Putra Mahkota Fumihito berkata masalah utang ini penting untuk diselesaikan sebelum mereka menikah.

Baca juga: Tunangan Selesaikan Masalah Utang, Pernikahan Putri Mako Bisa Digelar

Komuro juga belakangan ramai diberitakan setelah foto dirinya dengan gaya rambut kuncir ekor kuda beredar. Di Twitter, sejumlah akun dari Jepang meluapkan kemarahan, mengatakan gaya rambut semacam itu tak pantas bagi seseorang yang hendak menikahi keluarga kerajaan.

Kei Komuro terlihat dengan rambut dikuncir ekor kuda.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Kei Komuro terlihat dengan rambut dikuncir ekor kuda.
Putri Mako dikabarkan tidak akan menerima tunjangan sebesar 150 juta yen (Rp 19,2 miliar), yang biasanya diberikan untuk anggota keluarga kerajaan sebelum meninggalkan kekaisaran.

Dia juga diperkirakan tidak akan melakukan ritual yang biasa dilakukan dalam pernikahan kerajaan.

Jika Putri Mako benar tak menerima pembayaran dan tak melakukan ritual, dia akan menjadi anggota kerajaan perempuan pertama yang melakukannya.

Di bawah hukum Jepang, anggota keluarga kerajaan perempuan harus melepaskan status mereka bila menikah dengan "rakyat biasa", meskipun anggota keluarga laki-laki tidak.

Baca juga: Putra Mahkota Jepang Izinkan Putrinya Nikahi Rakyat Biasa

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com