Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Alasan Catalonia Ingin Memisahkan Diri dari Spanyol?

Kompas.com - 28/09/2021, 15:34 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Berbicara klub sepak bola Spanyol Barcelona, rasanya tak bisa lepas dari wilayah Catalonia.

Wilayah yang jadi markas El Barca ini adalah bagian dari Spanyol. Namun, mayoritas warga wilayah otonomi khusus itu ingin melepaskan diri dari Spanyol.

Ini seolah jadi hal yang tak pernah usai. Bahkan, sempat menimbulkan ketegangan tersendiri.

Baca juga: Keunikan Kota Llivia: Merdeka dari Spanyol, Bebas Dukung Catalonia

Dalam sejarahnya, Catalonia adalah wilayah independen Semenanjung Iberia. Berlokasi di antara Spanyol dan Portugal

Dilansir berbagai sumber, saat perang suksesi Spanyol pimpinan Raja Philip IV berakhir dengan kekalahan Valencia pada 1707, beberapa waktu kemudian lahirlah Spanyol modern.

Para raja mencoba memberlakukan bahasa dan undang-undang Spanyol di wilayah itu, namun tentu saja hal itu tak pernah mulus.

Catalonia terus bergejolak. Terjadi pemberontakan untuk memisahkan diri dari Spanyol.

Puncaknya pada 1938, ketika diktator Spanyol, Jenderal Francisco Franco membantai 3.500 milisi separatis Catalonia.

Sikap bengis Franco membuat upaya pemisahan diri Catalonia nyaris tak terdengar.

Baca juga: Tokoh Separatis Catalonia Carles Puigdemont Ditangkap di Italia

Ketika Franco lengser, pada 1977, Catalonia diberi otonomi khusus yang lebih luas. Kelompok separatis pun semakin leluasa mengkampanyekan kemerdekaan.

Pada Juli 2010, Mahkamah Konstitusi di Madrid mengesampingkan sebagian dari undang-undang otonomi tahun 2006.

Undang-undang ini menyatakan bahwa tidak ada dasar hukum yang mengakui Catalonia sebagai sebuah negara di Spanyol.

Di wilayah berpenduduk 7 juta jiwa ini, rakyat Catalonia hampir keseluruhannya mendukung partai kanan jauh, Convergence and Union (CiU), yang dipimpin Presiden Catalonia, Artur Mas.

Baca juga: Ratusan Ribu Orang Catalonia Turun ke Jalan Tuntut Kemerdekaan dari Spanyol

Untuk menjadi sebuah negara berdaulat, sebenarnya Catalonia tak kurang satu apa pun.

Catalonia adalah salah satu daerah terkaya, menyumbang 18,8 persen GDP Spanyol. Sementara Madrid hanya 17,6 persen.

Menurut perhitungan OECD, Catalonia bisa menghasilkan produk domestik bruto sebesar US 314 miliar dollar AS kalau jadi merdeka.

Ekonomi Catalonia dinilai bisa lebih besar dari Portugal, bahkan Hong Kong.

Baca juga: Separatis Catalonia Akan Serbu Jalanan Jelang Negosiasi Baru dengan Spanyol

PDB per kapita akan menjadi 35.000 dollar AS. Ink akan membuat Catalonia lebih kaya daripada Korea Selatan, Israel, atau bahkan Italia.

Kontribusi Catalonia terhadap ekonomi Spanyol juga disebut dua kali lipat dari Skotlandia ke Inggris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com