Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Klaim Mendengar Kabar Ada Kantong Mayat di Lab Wuhan sebelum China Umumkan Kasus Covid-19

Kompas.com - 21/09/2021, 22:09 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Mantan presiden AS Donald Trump mengeklaim, dia mendengar kabar ada kantong mayat yang dibawa ke lab Wuhan sebelum China mengumumkan kasus Covid-19 perdana.

Presiden ke-45 dalam sejarah AS itu menyatakan, "ketidakmampuan menjijikkan" Beijing menyebabkan virus itu kabur dari laboratorium.

Dalam wawancara dengan Sky News, Trump menjabarkan bagaimana laporan intelijen menyebut Institut Virologi Wuhan (WIV) sebagai sumber utama virus corona.

Baca juga: Pakar WHO Duga Pasien Nol Covid-19 adalah Pekerja Lab Wuhan

"Beberapa laporannya sangat rahasia, saya tak bisa menjelaskan banyak. Tapi, saya bisa mengatakan, 95 persen berasal dari lab Wuhan," kata dia.

"Saya tak tahu apakah mereka berniat buruk atau murni ketidakmampuan menjijikkan. Yang jelas, datangnya dari Wuhan," lanjut Trump.

Mantan presiden berusia 75 tahun tersebut mengungkapkan, dia mulai mendengar kisah ada kantong mayat yang ditumpuk di luar laboratorium.

Dilansir The Sun Selasa (21/9/2021), suami Melania tersebut mengaku sudah mendengar informasi itu sejak lama.

"Jika mereka memang melakukannya, mengumpulkan kantong mayat itu, bukanlah ini sudah jelas indikasi kecil?" ujar dia.

Ucapan Trump itu muncul di tengah rumor, peneliti WIV mengembangkan virus yang 1.000 kali lipat lebih kuat.

Baca juga: Peneliti Lab Wuhan Ini Peringatkan Varian Covid-19 Lebih Mematikan Akan Muncul

Eks presiden dari Partai Republik itu menyatakan, dia tidak yakin jika Covid-19 sengaja dibocorkan dari laboratorium.

Donald Trump menduga sifatnya yang kecelakaan. Dia meganalogikan si peneliti tengah makan siang bersama pacarnya, yang kemudian terinfeksi.

"Saya kira ini berasal dari ketidakmampuan. Virusnya bisa menyebar dan bocor karena ketidakmampuan," tuturnya.

Baca juga: Investigasi Partai Republik AS Coba Buktikan Covid-19 Berasal dari Kebocoran Lab Wuhan

Mantan Investigator Covid-19 David Asher menyatakan, ada kemungkinan China mengembangkan ambisi senjata biologis mereka.

Tetapi Trump, yang menjabat pada 2017 sampai 2021 tersebut tidak berpikir virus corona merupakan senjata biologis.

"Yang jelas, kebanyakan bukti kini sudah hilang. Jadi sulit untuk mencari tahu apa yang sesungguhnya terjadi," bebernya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com