Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badai Ida: Wilayah Pesisir AS Ini Rasakan Dampak Lebih Buruk daripada Badai Katrina

Kompas.com - 02/09/2021, 09:15 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

GRAND ISLE, KOMPAS.com - Badai Ida menyebabkan kehancuran massal di Grand Isle, sebuah kota wilayah Louisiana Amerika Serikat (AS), yang menanggung kekuatan penuh dari cuaca ekstrem badai Kategori 4 pada Minggu (29/8/2021).

Sekitar setengah dari properti di kota pesisir berpenduduk sekitar 1.400 itu rusak berat atau hancur.

Beberapa rumah kehilangan atap atau dinding, sementara yang lain sudah menjadi tumpukan puing.

Jalan raya utama pada Selasa (31/8/2021) hampir seluruhnya tertutup pasir yang dibawa oleh gelombang pasang. Semua tiang listrik miring atau ambruk.

Baca juga: Video-video Kuatnya Badai Ida di AS hingga Koyak Atap Rumah Sakit dan Reklame Jalan

Sisa-sisa rumah dan bisnis yang hancur terlihat setelah Badai Ida di Grand Isle, La., Selasa, 31 Agustus 2021.AP PHOTO/GERALD HERBERT Sisa-sisa rumah dan bisnis yang hancur terlihat setelah Badai Ida di Grand Isle, La., Selasa, 31 Agustus 2021.

Kepala Polisi Grand Isle, Scooter Resweber mencoba bertahan dari Badai Ida dengan rekan-rekan petugasnya di dalam kantor polisi Minggu (29/8/2021).

Badai Ida mendarat tepat di sebelah barat dengan embusan angin yang tercatat pada 172 mph (277 kph) dan air laut membanjiri pulau itu.

"Saya meminta semua petugas polisi pindah ke gedung untuk keselamatan, dan kemudian semua kekacauan terjadi," kata Resweber kepada AP yang mencapai kota melalui helikopter.

“Atap mulai terlepas. Kami bisa melihat gedung-gedung berterbangan berkeping-keping di seberang jalan dari kami. Itu adalah sesuatu yang tidak ingin Anda lihat lagi.”

“Ketika atap mulai terlepas dan bangunan bergetar, kami semua ketakutan. Kami adalah pria dewasa tetapi Anda memiliki rasa takut dalam diri Anda, tidak peduli apa pekerjaan Anda, dan kami merasakannya."

Baca juga: Louisiana AS Porak-Poranda Diterjang Badai Ida, Kecepatan Angin 209 Km/Jam

Dalam foto udara yang diambil dengan pesawat tak berawak ini, air banjir mengelilingi rumah-rumah yang rusak akibat badai, Selasa, 31 Agustus 2021, di Paroki Lafourche, La., saat warga berusaha memulihkan diri dari dampak Badai Ida.AP PHOTO/STEVE HELBER Dalam foto udara yang diambil dengan pesawat tak berawak ini, air banjir mengelilingi rumah-rumah yang rusak akibat badai, Selasa, 31 Agustus 2021, di Paroki Lafourche, La., saat warga berusaha memulihkan diri dari dampak Badai Ida.

Cynthia Lee Sheng, presiden Jefferson Parish, tempat Grand Isle berada, menggambarkan pulau itu sebagai "tidak dapat dihuni."

Dia mengatakan setiap bangunan rusak sampai batas tertentu, ada banyak kerusakan pada sistem tanggul, dan bau gas alam yang kuat (dikhawatirkan karena kebocoran pipa) tetap ada.

"Jadi itu tidak baik," ujarnya.

Resweber dan petugas lainnya keluar Senin (30/8/2021) pagi untuk menilai kerusakan, rumah kepala polisi termasuk di antara ratusan yang hancur.

Mereka juga memeriksa hampir 100 warga yang telah memutuskan untuk tetap di tinggal. Dia mengatakan banyak warga yang menyayangkan keputusan itu, meski tidak ada yang terluka parah.

“Saya telah mengatasi badai lainnya — Badai Isaac, Katrina, Gustav, Ike — dan ini tidak ada bandingannya sama sekali. Ini adalah yang terburuk. … Sungguh menakjubkan bahwa tidak ada seorang pun (di sini) yang terbunuh atau bahkan terluka parah.”

Baca juga: AS Dihantam Badai Ida, 1 Orang Tewas, Mobil dan Rumah Tenggelam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com