Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporan Reuters: FBI Temukan Sedikit Bukti Koordinasi Serangan Capitol

Kompas.com - 22/08/2021, 11:27 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - FBI disebut menemukan sedikit bukti yang menunjukkan bahwa serangan 6 Januari di Capitol, sebagian besar dikoordinasikan pendukung mantan Presiden AS Donald Trump atau kelompok sayap kanan.

Hal ini disebut dalam laporan terbaru Reuters.

"Sembilan puluh hingga sembilan puluh lima persen dari ini adalah kasus satu kali saja," kata seorang mantan pejabat penegak hukum senior.

"Kemudian Anda memiliki lima persen, mungkin, dari kelompok-kelompok milisi yang terorganisir. Tapi tidak ada skema besar dengan Roger Stone, Alex Jones, dan semua orang ini untuk menyerbu Capitol dan menyandera," tambahnya.

Baca juga: Polisi AS yang Tangani Kerusuhan Gedung Capitol Kembali Dilaporkan Bunuh Diri

Layanan kawat, yang berbicara dengan empat pejabat penegak hukum saat ini sekaligus mantan pejabatnya, melaporkan bahwa penyelidik FBI mencatat bahwa mereka yang terlibat dalam kelompok sayap kanan berniat memasuki Capitol.

Namun, para pejabat yang berbicara dengan Reuters mengatakan bahwa tidak ada rencana terkoordinasi.

Tak ada pula rencana yang dibuat mengenai apa yang akan mereka lakukan begitu mereka masuk.

Layanan kawat juga melaporkan bahwa FBI tidak menemukan bukti yang membuktikan bahwa Trump, atau orang-orang yang dekat dengannya terlibat dalam koordinasi pemberontakan di Capitol.

Baca juga: Terdakwa Kerusuhan Capitol Tolak Pakai Masker, Hakim Federal AS Bertindak Tegas

FBI menolak berkomentar kepada The Hill tentang laporan Reuters.

Mereka masih merujuk kembali ke dokumen pengadilan dalam kasus-kasus mengenai informasi pada 6 Januari.

Sebuah sumber kongres Demokrat mengonfirmasi kepada Reuters, bahwa anggota parlemen senior mengetahui temuan FBI saat ini.

Dia percaya bahwa hasilnya sejauh ini dapat diandalkan.

Temuan ini dapat terbukti relevan untuk panel terpilih DPR yang sedang menyelidiki keadaan serangan 6 Januari.

Baca juga: Kongres Gagal Ganti Biaya Pengamanan Capitol, Garda Nasional Batalkan Pelatihan

Di hari itu, pendukung Trump menyerbu Capitol untuk menghentikan Kongres mengesahkan kemenangan Electoral College Presiden Joe Biden dalam pemilu 2020.

Lebih dari 570 orang yang diduga terlibat dalam acara tersebut telah ditangkap.

Sementara 40 orang menghadapi tuduhan terlibat dalam konspirasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com