KABUL, KOMPAS.com - Taliban menjanjikan mereka akan berperilaku berbeda secara positif terhadap warga Afghanistan kali ini.
Janji-janji Taliban ini diumumkan untuk meyakinkan warga yang ketakutan, karena reputasi masa lalu mereka sehingga hanya yang sedikit mempercayainya.
Dikutip dari AFP, berikut adalah 5 janji Taliban untuk warga Afghanistan.
Baca juga: Gelar Konpers Pertama, Taliban Janji Hormati Hak Perempuan Menurut Syariah
Juru bicara Zabihullah Mujahid pada Selasa (17/8/2021) mengatakan, janji Taliban yang pertama adalah menghormati hak-hak perempuan, sehingga boleh bekerja dan belajar.
Namun, ia menekankan, hak-hak perempuan Afghanistan akan ditentukan oleh hukum versi Taliban.
Terakhir kali Taliban berkuasa pada 1996-2001, mereka secara brutal menindas hak-hak perempuan.
Anak gadis dilarang bersekolah, dan sebagian besar perempuan dilarang dari kehidupan publik, hanya boleh keluar rumah jika tertutup burka dari kepala sampai ujung kaki dan ditemani kerabat laki-laki.
Perempuan yang dituduh melanggar aturan ini dihukum berat, termasuk dirajam hingga tewas karena berzina.
Bahkan setelah mereka digulingkan oleh pasukan pimpinan AS pada 2001, perempuan masih mengalami pembatasan serupa di daerah-daerah dalam kendali Taliban.
Kelompok milisi tersebut mengancam dan menyerang aktivis perempuan, jurnalis, anggota parlemen, bahkan pendidik selama 20 tahun.
Baca juga: UEA Konfirmasi Presiden Afghanistan Ada di Negaranya
Akan tetapi, banyak yang ragu dengan janji Taliban ini mengingat rekam jejak mereka dalam pengumuman amnesti.
Akibatnya, puluhan ribu warga Afghanistan berusaha meninggalkan negara sejak Taliban menang, karena takut akan pembalasan.
Selama rezim pertamanya, Taliban membunuh lawan-lawan politik dan membantai warga sipil serta pemeluk agama minoritas.
Kemudian dalam beberapa bulan terakhir, Taliban dituduh membunuh tentara yang sudah menyerah dan warga sipil.
Kepala HAM PBB mengatakan, ada laporan tentang kemungkinan kejahatan perang.
Baca juga: Siapa Pemimpin Taliban dan Orang-orang di Belakangnya? Ini Sosok Mereka...
Seorang diplomat Rusia mengeklaim, situasinya sudah lebih baik daripada di bawah pemerintahan sebelumnya.
Namun, Taliban memiliki catatan buruk dalam hal melindungi personel dan utusan asing.
Pada 1996 misalnya, mereka memasuki kompleks Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang melindungi mantan presiden Najibullah. Taliban menyeretnya keluar lalu membunuhnya.
Dua tahun kemudian, ketika Taliban merebut kota Mazar-i-Sharif di utara, mereka menyerbu konsulat Iran, menewaskan sembilan diplomat dan seorang jurnalis.
Pasukan pimpinan AS menggulingkan rezim Taliban pertama karena menolak menyerahkan Osama bin Laden dan Al-Qaeda setelah serangan 11 September 2001.
Taliban dalam janji keempatnya menekankan, mereka akan menghormati komitmen itu, meyakinkan bahwa negara-negara lain tidak akan menghadapi ancaman.
Kendati begitu, laporan pemantauan Dewan Keamanan PBB yang dirilis pada Juni mengatakan, Taliban masih dekat dengan Al Qaeda.
Baca juga: Jenderal Top AS Kaget Afghanistan Runtuh dalam 11 Hari
5 janji Taliban diakhiri dengan berkata, bakal menyudahi industri narkotika di Afghanistan, salah satu pusat dunia untuk produksi dan perdagangan obat-obatan terlarang seperti heroin.
AFP mewartakan, untuk merealisasikan janji ini mungkin perlu beberapa tindakan, terutama jika pemerintah baru mereka tidak memiliki akses yang sama ke cadangan keuangan dan bantuan asing, yang menopang ekonomi rapuh Afghanistan selama dua dekade.
Badan pemantau PBB mengatakan, industri narkoba menjadi salah satu sumber pendapatan terbesar bagi Taliban dengan ratusan juta dolar, menurut perkiraan yang diterbitkan tahun lalu.
Baca juga: Ada Taliban, Perempuan Afghanistan Ramai Berburu Burka
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.