Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesir, Negara Pertama yang Mengakui Kemerdekaan Indonesia, Bagaimana Kisahnya?

Kompas.com - 17/08/2021, 11:23 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Hari kemerdekaan Indonesia dideklarasikan pada 17 Agustus 1945. Sejumlah negara asing pun memberi dukungan dan pengakuan.

Seperti diulas Kompas.com, adanya negara yang mengakui kemerdekaan, memenuhi unsur deklaratif pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Negara paling pertama yang mengakui kemerdekaan RI adalah Mesir, yakni pada 22 Maret 1946.

Baca juga: Daftar 6 Negara Pertama yang Mengakui Kemerdekaan Indonesia

Dukungan Mesir dalam kemerdekaan RI disampaikan secara resmk ketika Konsul Jenderal Mesir, Muhammad Abdul Mu'im, datang ke Yogyakarta pada 13-16 Maret 1947.

Mengutip Kompas Stori, tujuan kedatangannya adalah menyampaikan pesan dari Liga Arab yang mendukung kemerdekaan Indonesia.

Peran Mesir sebagai negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia dianggap sangat besar.

Pasca-Mesir memberi dukungan, deretan negara Timur Tengah seperti Suriah, Qatar, Irak, dan Arab Saudi, ikut memberi pengakuan.

Kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Karena itulah, negara-negara Liga Arab memberi dukungan.

Selain itu, dukungan diberikan karena ada alasan ikatan keagamaan, persaudaraan, dan kekeluargaan.

Baca juga: Tak Hanya Indonesia, Inilah Sejumlah Negara yang Rayakan Kemerdekaan Bulan Agustus

Sebelum kedatangan Konsul Jenderal Mesir ke Indonesia, pengakuan kedaulatan ini berawal dari kuatnya dukungan rakyat Mesir pada Indonesia.

Media massa di sana gemar menampilkan pernyataan dari partai politik serta ormas setempat yang mengkritik Belanda.

Belanda dianggap masih tak rela melepaskan Indonesia yang telah memproklamirkan kemerdekaannya.

Demonstrasi juga sempat digelar pemuda serta mahasiswa di Mesir, yang membuat Kedutaan Besar Belanda di Kairo tak aman.

Hal ini membuat Belanda meminta Mesir menghentikan aksi. Lantas pada 22 Maret 1946, Sekretaris Jenderal Keamanan Mesir, Kamil Abdurahim Bey, memanggil perwakilan Indonesia yang bertanggung jawab pada WNI di Mesir.

Kamil bertanya apakah Indonesia terlibat konfrontasi dengan Kedutaan Belanda, sekaligus menegaskan bahwa pemerintahnya akan mengikuti pendapat Salahuddin Pasya tentang kedaulatan RI.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com