Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perawat Jerman yang Diduga Tukar Vaksin Covid-19 dengan Cairan Garam Buka Suara

Kompas.com - 14/08/2021, 12:23 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

BERLIN, KOMPAS.com - Perawat di Jerman yang diduga menukar vaksin Covid-19 dengan cairan garam buka suara dengan memberikan bantahan.

Pengacara ners asal Palang Merah itu menuturkan, kliennya mengaku hanya satu kali menyuntikkan pasien dengan air garam.

Ners itu mengungkapkan, dia melakukannya karena takut bakal kehilangan pekerjaan setelah memecahkan botol vaksin.

Baca juga: Perawat Palang Merah Diduga Tipu 8.600 Orang Lanjut Usia, Tukar Vaksin Covid-19 dengan Larutan Garam

Polisi setempat mengeklaim, pelaku menginjeksi pasien dalam enam kesempatan. Hanya saja mereka menduga korbannya lebih banyak.

Si perawat yang tidak disebutkan identitasnya itu dan bertugas di pusat vaksinasi Friesland tersebut dipecat.

Mereka yang disuntik pelaku pada periode Maret dan April dan kemungkinan terkena cairan garam diminta untuk melapor.

Juru bicara jaksa penuntut Oldenburg membenarkan pelaku memberikan informasi yang sama selama proses interogasi.

Kepada penyidik, oknum ners itu mengungkapkan dia memecahkan dua botol vaksin Covid-19, dan membaginya menjadi enam suntikan.

Pengacara tersangka, Christoph Klatt menuturkan kliennya memang mengencerkan suntikannya, namun dia melakukannya hanya sekali.

Baca juga: Perawat Jerman Diduga Tukar Vaksin Covid-19 dengan Larutan Garam, 8.600 Orang Jadi Korban

Hanya saja, saksi di pusat vaksinasi mengatakan si ners menyuntikkan air garam kepada penerima vaksin begitu sering.

Polisi menyatakan, oknum ners tersebut sempat membagikan pandangan skeptisnya mengenai vaksin di media sosial.

Dilansir Daily Mail Jumat (13/8/2021), Klatt menerangkan bahwa ternyata kliennya sudah mendapatkan vaksin penuh.

"Saya begitu syok dengan aksi ini," kata Sven Ambrosy, seorang anggota dewan lokal dalam pernyataannya di Facebook.

Sementara larutan garam tidak berbahaya, kebanyakan warga yang divaksin pada periode Maret dan April adalah warga lansia.

Baca juga: Studi Peru: Vaksin Sinopharm 50,4 Persen Efektif Cegah Infeksi Covid-19

Mereka merupakan kelompok yang paling berisiko terkena penyakit yang sudah menginfeksi lebih dari 206 juta di seluruh dunia tersebut.

Aparat setempat menerangkan, sebanyak 3.600 orang yang berpotensi menerima suntikan vaksin palsu akan mendapat inokulasi ulang pada Jumat.

"Warga bereaksi dengan sangat hati-hati," ujar juru bicara kementerian kesehatan dalam pernyataan Rabu (11/8/2021).

Si juru bicara mengatakan, sejauh ini belum ada laporan orang yang terkena cairan garam terinfeksi oleh virus corona.

Meski begitu, penyidik polisi Peter Beer kepada media Jerman berujar, mereka tetap mewaspadai potensi para penerima kondisinya memburuk jika sampai terpapar.

Baca juga: Diklaim Lebih Efektif, Dua Produsen Vaksin Covid-19 AS Naikkan Harga Per Dosis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kisah Collier Landry, Bocah 11 Tahun yang Yakinkan Detektif bahwa Ayahnya Membunuh Ibunya

Kisah Collier Landry, Bocah 11 Tahun yang Yakinkan Detektif bahwa Ayahnya Membunuh Ibunya

Global
Sri Lanka: 455 Orang Ditipu untuk Berperang bersama Rusia di Ukraina

Sri Lanka: 455 Orang Ditipu untuk Berperang bersama Rusia di Ukraina

Global
Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Global
Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Global
Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Global
Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Global
4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

Global
Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Global
Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Internasional
3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

Global
Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Internasional
Presiden Ukraina Bertemu Menhan AS Saat Hadiri Forum Keamanan di Singapura

Presiden Ukraina Bertemu Menhan AS Saat Hadiri Forum Keamanan di Singapura

Global
Ajudan Netanyahu Bocorkan Sikap Israel soal Usulan Gencatan Senjata Baru yang Diumumkan Biden 

Ajudan Netanyahu Bocorkan Sikap Israel soal Usulan Gencatan Senjata Baru yang Diumumkan Biden 

Global
Claudia Sheinbaum Terpilih Jadi Presiden Perempuan Pertama Meksiko

Claudia Sheinbaum Terpilih Jadi Presiden Perempuan Pertama Meksiko

Global
Dulu Hendak Larang TikTok di AS, Kini Trump Bikin Akun

Dulu Hendak Larang TikTok di AS, Kini Trump Bikin Akun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com