Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gadis Kasta Terendah India Diperkosa, Dibunuh, dan Dikremasi Paksa, Publik Berang

Kompas.com - 06/08/2021, 16:18 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

Menurut seorang perwira kepolisian, berdasarkan informasi dari orangtua si anak, peristiwa ini telah didaftarkan sebagai kasus dugaan pemerkosaan, pembunuhan, dan kremasi paksa.

Insiden ini hampir mirip dengan kasus pemerkosaan massal dan pembunuhan terhadap seorang remaja Dalit oleh empat pria berkasta lebih tinggi di Kota Hathras, Negara Bagian Uttar Pradesh, tahun lalu

Kasus itu menimbulkan kemarahan khalayak setelah kepolisian mengkremasi jenazah si remaja walau keluarganya menentang.

Serupa dengan kasus tersebut, ratusan demonstran berkumpul di tempat kremasi di Delhi, menuntut agar para tersangka dihukum mati.

Para pemimpin dari komunitas Dalit pun berpartisipasi dalam rangkaian unjuk rasa selama beberapa hari terakhir. Sejumlah aktivis dan khalayak turut menumpahkan amarah mereka di media sosial.

Beberapa di antara mereka menjulukinya kejahatan kasta—mengingat pemuka agama yang dituduh melakukan kejahatan berasal dari kasta Brahmana yang tergolong kasta tinggi.

Baca juga: Pulang dari Pasar, Seorang Wanita Diperkosa 17 Orang di India

Para demonstran juga meminta para perwira polisi setempat diskorsing karena dituduh mengintimidasi keluarga korban.

Gubernur Delhi, Arvind Kejriwal, dan pemimpin senior Partai Kongres pimpinan Rahul Gandhi, mengunjungi rumah keluarga sang anak. Keduanya menawarkan keluarga tersebut untuk mendapat keadilan.

Para demonstran dari Partai Kongres—yang merupakan kubu oposisi di India—membakar boneka Perdana Menteri Narendra Modi. Mereka menuduh Modi tidak mengecam kejahatan itu.

Sejak pemerkosaan beramai-ramai dan pembunuhan seorang perempuan muda di dalam bus di Delhi pada 2012, kasus pemerkosaan dan kejahatan seksual menjadi sorotan di India.

Baca juga: Fakta Siswi SMP Diperkosa dan Dibunuh karena Ayah Tak Lunasi Utang Narkoba Rp 2,1 Juta

Kasus 2012 tersebut ditanggapi dengan demonstrasi selama berhari-hari dan memaksa parlemen mengubah undang-undang mengenai kejahatan pemerkosaan.

Meski demikian, belum ada tanda-tanda kejahatan terhadap perempuan dewasa dan bocah perempuan menurun.

Berdasarkan data tindak pidana baru-baru ini, satu dari empat korban pemerkosaan di India adalah anak-anak. Pada mayoritas kasus, korban mengenal pelaku kejahatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com