Menurut seorang perwira kepolisian, berdasarkan informasi dari orangtua si anak, peristiwa ini telah didaftarkan sebagai kasus dugaan pemerkosaan, pembunuhan, dan kremasi paksa.
Insiden ini hampir mirip dengan kasus pemerkosaan massal dan pembunuhan terhadap seorang remaja Dalit oleh empat pria berkasta lebih tinggi di Kota Hathras, Negara Bagian Uttar Pradesh, tahun lalu
Kasus itu menimbulkan kemarahan khalayak setelah kepolisian mengkremasi jenazah si remaja walau keluarganya menentang.
Serupa dengan kasus tersebut, ratusan demonstran berkumpul di tempat kremasi di Delhi, menuntut agar para tersangka dihukum mati.
Para pemimpin dari komunitas Dalit pun berpartisipasi dalam rangkaian unjuk rasa selama beberapa hari terakhir. Sejumlah aktivis dan khalayak turut menumpahkan amarah mereka di media sosial.
Beberapa di antara mereka menjulukinya kejahatan kasta—mengingat pemuka agama yang dituduh melakukan kejahatan berasal dari kasta Brahmana yang tergolong kasta tinggi.
Baca juga: Pulang dari Pasar, Seorang Wanita Diperkosa 17 Orang di India
Para demonstran juga meminta para perwira polisi setempat diskorsing karena dituduh mengintimidasi keluarga korban.
Gubernur Delhi, Arvind Kejriwal, dan pemimpin senior Partai Kongres pimpinan Rahul Gandhi, mengunjungi rumah keluarga sang anak. Keduanya menawarkan keluarga tersebut untuk mendapat keadilan.
Para demonstran dari Partai Kongres—yang merupakan kubu oposisi di India—membakar boneka Perdana Menteri Narendra Modi. Mereka menuduh Modi tidak mengecam kejahatan itu.
Sejak pemerkosaan beramai-ramai dan pembunuhan seorang perempuan muda di dalam bus di Delhi pada 2012, kasus pemerkosaan dan kejahatan seksual menjadi sorotan di India.
Baca juga: Fakta Siswi SMP Diperkosa dan Dibunuh karena Ayah Tak Lunasi Utang Narkoba Rp 2,1 Juta
Kasus 2012 tersebut ditanggapi dengan demonstrasi selama berhari-hari dan memaksa parlemen mengubah undang-undang mengenai kejahatan pemerkosaan.
Meski demikian, belum ada tanda-tanda kejahatan terhadap perempuan dewasa dan bocah perempuan menurun.
Berdasarkan data tindak pidana baru-baru ini, satu dari empat korban pemerkosaan di India adalah anak-anak. Pada mayoritas kasus, korban mengenal pelaku kejahatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.