Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Eks Bos Nissan, Carlos Ghosn, Kabur dari Jepang dengan Masuk ke Peti

Kompas.com - 19/07/2021, 19:10 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Lebih dari setahun Ghosn menghabiskan waktu di tahanan dan kemudian berstatus tahanan rumah di Tokyo setelah membayar jaminan.

Tidak jelas saat itu kapan dia diadili - serta khawatir bakal menunggu bertahun-tahun - dan Ghosn menghadapi ancaman hukuman penjara 15 tahun bila terbukti bersalah, di negara yang tingkat pemindanaannya 99,4 persen.

Selama menjalani tahanan rumah, Ghosn diberitahu tidak boleh berkontak apapun dengan istrinya, Carole, sehingga dia berupaya mencari jalan keluar.

"Rencananya adalah saya tidak boleh ketahuan, jadi harus bersembunyi di sebuah tempat," kata dia.

"Satu-satunya cara untuk bisa bersembunyi adalah di dalam suatu peti atau koper sehingga tidak bisa dilihat dan rencananya bisa berjalan."

Menurutnya ide menggunakan peti besar yang biasanya untuk alat-alat musik "merupakan yang paling logis, terutama di saat sedang banyak konser musik di Jepang."

Lalu bagaimana orang yang dulu terkenal hebat dan langsung berubah jadi pesakitan di Jepang itu bisa pergi dari rumahnya di Tokyo, sampai ke bandara, lalu bisa meloloskan diri?

Kuncinya adalah, ungkap Ghosn, bersikap senormal mungkin pada hari itu.

"Diusahakan senormal mungkin, memakai baju yang biasa-biasa saja, begitu pula perilaku, pokoknya tiba-tiba semuanya harus berubah."

Ghosn idak lagi berpakaian dasi dan jas seperti yang rutin dia lakukan sebagai eksekutif perusahaan global, melainkan hanya berbaju kasual. Pakai jeans atau baju olahraga.

"Bisa Anda bayangkan saya harus ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi sebelumnya, membeli baju-baju yang belum pernah saya beli," ujarnya.

"Ini semua adalah bagian dari bagaimana kita bisa sukses menjalankan rencana dan tanpa menarik perhatian."

Baca juga: Toyota Yaris hingga Nissan, Ini Daftar Mobil yang Dapat Diskon PPnBM

Bersembunyi dalam peti

Dari Tokyo, Ghosn naik kereta peluru ke Osaka di mana sudah menunggu pesawat jet pribadi di bandara setempat. Namun dia harus masuk dalam peti yang sudah disiapkan di hotel yang dekat dengan bandara.

"Saat meringkuk di dalam peti, jangan lagi berpikir masa lalu, juga masa depan. Kita cuma pikirkan saat itu saja," ujarnya.

"Jangan takut dan jangan luapkan emosi selain berkonsentrasi penuh, 'Ini kesempatan yang tidak boleh dilewatkan. Bila gagal, maka akan menyesal seumur hidup, yaitu hidup sebagai tahanan di Jepang."

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com