Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ingin Bertempur di Kota, Taliban Minta Warga Afghanistan Menyerah

Kompas.com - 13/07/2021, 19:40 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

KABUL, KOMPAS.com - Taliban menyatakan, mereka tidak ingin bertempur di kota dan meminta supaya warga Afghanistan menyerah saja.

Kelompok pemberontak itu sudah menguasai sebagian besar wilayah utara, di tengah proses penarikan militer negara Barat.

Pemerintahan Presiden Ashraf Ghani pun kini disebut hanya menguasai wilayah dekat ibu kota yang harus mendapat bantuan udara.

Baca juga: Taliban Eksekusi 22 Pasukan Komando Afghanistan meski Sudah Nyatakan Menyerah

Pada Selasa (13/7/2021), kepala komisi Taliban yang mengawasi tentara pemerintah yang menyerah meminta warga untuk mendukung mereka.

"Dengan pertempuran yang kini memasuki kota, Mujahidin (Taliban) tidak ingin bertarung di dalamnya," Amir Khan Muttaqi di Twitter dilansir AFP.

Karena itu, di mengundang warga untuk beraudiensi dengan mereka melalui komisi undangan dan panduan Taliban.

Melalui cara itu, kata Muttaqi, maka warga Afghanistan bisa mencegah kota mereka dihancurkan pemberontak.

Strategi ini pernah mereka gunakan di medio 1990-an dan terbilang sukses. Mereka memblokir jalur kota dan memaksa tetua setempat berunding.

Beberapa jam setelah pesan Muttaqi disiarkan, sebuah ledakan dilaporkan terjadi di ibu kota Kabul. Menewaskan empat warga sipil dan melukai lima lainnya.

Baca juga: Taliban Perburuk Krisis, Afghanistan Desak Eropa Berhenti Deportasi Paksa Warganya

"Ledakan terjadi di pusat Kabul," jelas juru bicara Ferdaws Faramurz tanpa menjelaskan apa penyebabnya.

Pernyataan Muttaqi itu terjadi setelah kementerian pertahanan mengeklaim, pasukan pemerintah merebut Qala-i-Naw.

Ibu kota Provinsi Badghis tersebut direbut setelah berhari-hari diserang Taliban. Serangan pertama mereka di kawasan perkotaan besar.

Peringatan kepada Turki

Dalam kesempatan yang sama, Taliban memeringatkan Turki yang menyediakan keamanan di bandara Kabul, setelah militer asing hengkang.

Baca juga: Taliban Makin Kuat di Afghanistan, India Pulangkan Pejabat Konsulat

Pada Jumat (9/7/2021), Presiden Recep Tayyip Erdogan mengaku sudah sepakat dengan AS mengenai bentuk pengamanan bandara Kabul.

"Kami beranggapan tentara asing mana pun yang tinggal di tanah air kami sebagai bentuk pendudukan," tegas Taliban.

AS masih akan menempatkan sekitar 650 personel militer untuk menjaga kawasan diplomatik mereka di Kabul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com