Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Terbesar dalam 3 Dekade di Kuba Pecah karena Kelaparan

Kompas.com - 12/07/2021, 17:48 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

"Bahkan jika kami bukan komunis, kami adalah patriot," ucapnya.

Pendukung pemerintah menuduh pengunjuk rasa anti-pemerintah sebagai tentara bayaran yang dibayar oleh Amerika Serikat, yang menghabiskan sekitar 20 juta dolar AS (Rp 290,1 miliar) setahun untuk "mempromosikan demokrasi" di Kuba.

Saat malam tiba, pasukan negara dan pendukung pemerintah Kuba telah merebut kembali jalan-jalan yang semula diserbu oleh pengunjuk rasa anti-pemerintah.

Protes terkonsentrasi di kota-kota yang lebih miskin di Kuba. Keluhan mendasar dari mereka yang diwawancarai adalah kelangkaan pangan.

Baca juga: Dilanda Kelaparan, Masyarakat Madagaskar Terpaksa Makan Belalang hingga Lumpur

Kuba dikenal sebagai negara di benua Amerika Utara yang mengalami krisis ekonomi paling parah, berlangsung selama 30 tahun.

Pemerintahan Trump menyulitkan Kuba dengan lebih dari 200 sanksi baru yang ditujukan untuk menyabotase ekonomi negara dan menimbulkan ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah Kuba.

Pandemi Covid-19 semakin menyengsarakan rakyat karena hilangnya pendapatan dari sektor pariwisata.

Seketika itu juga kebutuhan pokok sulit didapat, sehingga sebagian besar warga Kuba harus mengantri berjam-jam untuk membeli barang-barang kebutuhan pokok, seperti ayam dan deterjen. Sementara, banyak obat-obatan maupun barang kesehatan umum kosong di apotek.

Protes terbesar di Kuba sebelumnya terjadi pada 1994, ketika puluhan ribu orang demo di kawasan Malecón Havana di tengah krisis ekonomi akut yang disebabkan oleh jatuhnya Uni Soviet.

Baca juga: Dokumen PBB: 350.000 Orang di Tigray Etiopia Kelaparan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com