Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Alan Turing, Pemecah Kode Perang Dunia II dan Perintis Komputerisasi

Kompas.com - 29/06/2021, 05:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Dalam masa Perang Dunia II, Alan Turing merupakan orang yang bekerja di balik layar dalam salah pertempuran paling merusak dalam sejarah manusia.

Berkat jasa matematikawan Inggris yang brilian ini, sekutu Inggris berhasil membaca sandi Nazi selama Perang Dunia II.

Dalam makalahnya pada 1936, ia membuktikan bahwa tidak mungkin ada metode algoritmik universal untuk menentukan kebenaran dalam matematika.

Karyanya secara luas diakui sebagai penelitian dasar ilmu komputer dan kecerdasan buatan. Inilah yang membuatnya juga disebut sebagai bapak ilmu komputer.

Ironisnya, di samping jasa-jasa itu, Turing akhirnya dihukum secara pidana dan diperlakukan dengan kejam di bawah undang-undang homofobik Inggris.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Robert Schuman, Bapak Eropa dan Perintis Perdamaian yang Mendunia

Jenius matematika

Ilmuwan Inggris Alan Turing lahir dengan nama Alan Mathison Turing pada 23 Juni 1912, di Maida Vale, London, Inggris.

Pada usia muda, ia menunjukkan tanda-tanda kecerdasan tinggi. Hal ini diakui beberapa gurunya, meski tidak selalu dihargai.

Ketika Turing menghadiri Sekolah Sherborne independen yang terkenal pada usia 13 tahun, ia menjadi sangat tertarik pada matematika dan sains.

Setelah Sherborne, Turing mendaftar di King's College (University of Cambridge) di Cambridge, Inggris, belajar di sana dari 1931 hingga 1934.

Dalam hasil disertasinya, dia membuktikan teorema limit pusat. Turing kemudian terpilih sebagai pengajar di kampus tersebut setelah kelulusannya.

Pada 1936, Turing menyampaikan makalah, "On Computable Numbers, with a Application to the Entscheidungsproblem."

Dia mempresentasikan gagasan tentang mesin universal, yang kemudian disebut "Mesin Turing Universal," dan kemudian "Mesin Turing".

Mesin itu bisa mengkomputasi apa pun yang dapat dihitung. Inilah yang lalu dianggap sebagai perintis komputer modern.

Selama dua tahun berikutnya, Turing belajar matematika dan kriptologi di Institute for Advanced Study di Princeton, New Jersey.

Setelah menerima gelar PhD dari Universitas Princeton pada 1938, ia kembali ke Cambridge.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mobil Berkecepatan Tinggi Tabrak Gerbang Gedung Putih, Sopir Tewas

Mobil Berkecepatan Tinggi Tabrak Gerbang Gedung Putih, Sopir Tewas

Global
Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Global
Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com