HARRISBURG, KOMPAS.com - Seorang agen FBI mengajukan surat perintah penyitaan untuk mencari emas yang diduga disembunyikan selama Perang Saudara di Pennsylvania.
Dokumen pengadilan yang baru dibuka, dikutip Associated Press, menyebut emas ini kemungkinan disimpan secara sembunyi-sembunyi, dikubur di suatu lokasi.
Anggota FBI Jacob Archer, mempercayai hal ini. Karena itulah, emas yang "jadi properti hak milik negara" ini harus disita.
Baca juga: Benda Misterius Ditemukan Saat Patung Jenderal Perang Saudara AS Dibongkar
"Saya percaya bahwa simpanan emas yang signifikan ini disekresikan di gua bawah tanah," kata Archer.
"Dugaan sementara, emas disembunyikan di sebuah gua di sebuah situs bernama Dent's Run," tambahnya.
Menurut dokumen pengadilan, agen FBI ini menginginkan surat perintah penyitaan untuk mencari emas di Pennsylvania. Ini karena dirinya yakin negara bagian akan mengklaim kepemilikan emas kalau sampai menemukannya. Padahal, emas itu milik AS.
Baca juga: Tambang Emas di Kongo Longsor, 50 Orang Tewas
Klaim kepemilikan negara bagian bisa terjadi jika ada izin dari Departemen Konservasi dan Sumber Daya Alam (DCNR) Pennsylvania.
"DCNR memberikan persetujuan awal pada FBI untuk menggali emas di Dent's Run Site. Tapi persetujuan itu bisa saja dicabut atas perintah negara bagian," ujar Archer.
"Tujuan FBI hanya ingin memulihkan properti Amerika Serikat. Karena itulah, tidak sah kalau ada yang mengklaim bahwa emas itu adalah properti yang ditinggalkan, lantas jadi milik Pennsylvania," tambahnya.
Baca juga: 6 Kisah Misteri Harta Karun Peninggalan Perang Dunia II
Emas ini, menurut Archer, adalah hasil dari pencurian selama Perang Saudara, yang terjadi antara negara bagian utara AS, melawan negara bagian selatan pada 1861-1865.
Masih dilansir AP, Sebelumnya, FBI telah pergi ke Dent's Run dengan pemburu harta karun pada 2018.
Mereka "mencari emas dongeng dari era Perang Saudara". Tapi, tidak ada emas yang ditemukan di lokasi itu.
Baca juga: 5 Perang Saudara Paling Berdarah di Dunia, Ribuan hingga Jutaan Orang Tewas
Archer FBI juga pernah menuduh seorang staf legislatif mencoba untuk mendapatkan sebagian dari emas yang terkubur untuk dirinya sendiri.
Menurut dokumen resmi, pada 2013 staf tersebut bahkan telah menyewa pemburu harta karun dan memberi izin pada mereka untuk menggali di lokasi yang diduga jadi lokasi penguburan emas.
Staf tersebut, "secara korup" diduga menawarkan 10 persen dari temuannya kepada para pemburu.
Menurut Archer, staf bertindak atas nama pemerintah. Tapi, kasus ini tidak berlanjut dan sampai saat ini, tidak ada dakwaan apapun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.