Britney Spears’ boyfriend Sam Asghari sports a #FreeBritney shirt in new Instagram story. pic.twitter.com/HUkU0kgF1a
— Pop Crave (@PopCrave) June 23, 2021
Britney merasa jika ia layak untuk menjalani hidupnya sendiri.
"Saya trauma. Saya tidak Bahagia, saya tidak bisa tidur."
"Saya jadi mudah marah dan menangis setiap hari. Conservatorship lebih membuat saya rugi ketimbang menguntungkan."
Awalnya pengacara yang mewakili co-conservator-nya mengatakan pengadilan dan transkrip sidang seharusnya tetap dirahasiakan, jika ada informasi soal kondisi medis yang diungkapkan Britney.
Tapi Britney langsung geram dan mengatakan pernyataannya harus dipublikasikan.
"Mereka telah mengatur hidup saya, jadi seharusnya ini sidang pengadilan terbuka, orang-orang harus dengar apa yang saya katakan," ujar Britney.
Baca juga: Biografi Singkat Britney Spears, dari Masa Kecil hingga Drama Konservatori
Britney juga mengatakan ia pernah dipaksa meminum obat lithium, yang biasanya diberikan untuk pengobatan psikiatri, setelah gagal melakukan sebuah latihan pertunjukkan di tahun 2019.
Ia mengaku padahal yang dilakukannya hanyalah tidak setuju dengan salah satu bagian dari koreografi pertunjukan.
"Saya bukan budak untuk siapa pun," ujar Britney.
"Saya boleh menolak gerakan dance."
Contohnya, saat ia pernah gagal dalam serangkaian tes psikologi di tahun 2019, ayahnya kemudian mengirimkan Britney ke rumah sakit jiwa.
"Saya menangis di telepon selama sejam dan sepertinya ia menikmatinya."
Pengacara Jamie, Vivian Thoreen, memberikan sedikit pernyataan soal ini.
"Ia sedih melihat putrinya menderita dan sangat kesakitan."
"Jamie Spears mencintai putrinya dan sangat merindukannya."
Hakim Pengadilan Tinggi di Los Angeles, Brenda Penny, mengatakan ia membutuhkan petisi resmi yang diajukan kepada pengadilan untuk mengakhiri conservatorship.
Hakim Brenda memuji Britney karena sudah mau bicara.