Dalam pertemuan yang terjadi Maret itu, mereka mendiskusikan upaya untuk membawa Dong Jingwei pulang.
Han, yang membelot ke AS pasca-pembantaian Tiananmen 1988 berujar, Beijing ingin Dong dibawa saat agenda di Alaska.
Tentu, permintaan tersebut ditolak Blinken. "Dong terakhir kali terlihat pada September 2020," kata Han.
Klaim Han itu tidak bisa diverifikasi. Namun, dia dikenal sebagai pembelot yang ceplas-ceplos.
Baca juga: Jet Tempur Rusia Cegat Pesawat Mata-mata AS Saat Latihan Militer Besar-besaran di Pasifik
Nicholas Eftimiades, mantan pejabat Pentagon menerangkan, Han tidak suka melebih-lebihkan dan dipercaya karena integritasnya.
Meski begitu, Eftimiades menyarankan agar laporan tersebut harus dilihat sebagai "rumor yang kerap muncul setiap saat".
Mollie Saltskog, analis intelijen senior di The Soufan Grup sepakat dengan Eftimiades, meminta agar laporan itu tetap dikonfirmasi.
Jika laporan Dong yang menyeberang itu benar, akan membawa pengaruh yang signifikan kepada AS.
Baca juga: Israel Serang 130 Sasaran Militer dan Bunuh 15 Mata-mata Militan di Gaza
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.