Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janji Biden untuk Beri Dukungan Kuat kepada Pemerintah Afghanistan Atas Kebrutalan Taliban

Kompas.com - 26/06/2021, 08:09 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden bertemu Presiden Afghanistan Ashraf Ghani di Gedung Putih pada Jumat (25/6/2021) dan menjanjikan dukungan kuat untuk pemerintahannya, meski penarikan pasukan AS tetap dijalankan sesuai rencana.

Kurang dari 3 bulan sebelum batas waktu untuk penarikan pasukan AS di Afghanistan, Biden memberitahu Ghani bahwa Afghanistan harus menentukan nasibnya sendiri bahkan ketika mereka menghadapi serangan yang meningkat oleh pemberontak Taliban.

Baca juga: PBB: 50 dari 370 Distrik Afghanistan Telah Dikuasai Taliban

"Kemitraan antara Amerika Serikat dan Adghanistan tidak akan berakhir," ujar Biden di Ruang Oval Gedung Putih kepada Ghani, seperti yang dilansir dari AFP pada Jumat (26/6/2021).

"Pasukan kami mungkin akan pergi, tetapi dukungaan untuk Afghanistan tidak akan berakhir," ujarnya.

Meski begitu, Biden mengatakan kepada Ghani, "Afghanistan harus memutuskan masa depan mereka, apa yang mereka inginkan."

"Kekerasan yang tidak masuk akal, itu harus dihentikan. Ini akan sangat sulit," ucapnya.

Baca juga: AS Bisa Perlambat Tarik Pasukan di Afghanistan jika Taliban di Atas Angin

Dorong kesepakatan Taliban

Ghani berada di Washington bersama dengan Abdullah Abdullah yang mengawal negosiasi perdamaian pemerintah Afghanistan dan Taliban.

Namun saat ini, kesepatan damai tersebut mengalami ketidakpastian dan menunjukkan tanda-tanda kemungkinan kembalinya Taliban berkuasa.

Para ekstremis menaklukkan penduduk dengan aturan yang brutal, seperti ketika mereka berkuasa pada 1996-2001.

Duduk di sebelah Biden, Ghani mengakui bahwa Biden tidak akan mengubah arah utnuk mengakhiri perang terpanjang Amerika di Afghanistan yang diumumkan pada April.

"Keputusan Presiden Biden bersejarah, itu membuat semua orang menghitung ulang dan mempertimbangkan kembali," ujar Ghani.

"Kami di sini untuk menghormati dan mendukungnya," ucapnya.

Sementara, Ghani berusaha untuk mempertahankan kedaulatan pemerintahannya di tengah laporan dari penilaian intelijen internal AS, yang mengatakan bahwa Taliban kemungkin dapat mengambil alih Kabul dalam 6 bulan setelah seluruh pasukan AS pergi.

Ghani mengatakan pemerintah Afghanistan telah berhasil merebut kembali 6 disktrik di utara dan selatan pada Jumat (25/6/2021), yang sempat direbut Taliban baru-baru ini.

"Anda akan melihat bahwa dengan tekad, dengan persatuan dan dengan kemitraan, kami akan mengatasi segala rintangan," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com