NEW DELHI, KOMPAS.com - India telah meluncurkan program vaksin Covid-19 baru, dan mengumumkan rekor delapan juta suntikan pada hari pertama dimulainya kebijakan itu.
Pemerintah pusat membeli vaksin Covid-19 dari produsen-produsen dan langsung mendistribusikannya ke negara-negara bagian.
Baca juga: India Laporkan Varian Covid-19 Delta Plus yang Meresahkan
India adalah salah satu tempat pembuatan vaksin terbesar di dunia, tetapi upaya vaksinasinya sendiri berjalan lambat.
Sejauh ini, warga yang telah divaksinasi penuh baru lebih dari 5 persen dari total populasi yang memenuhi syarat. Sementara beberapa negara bagian kekurangan pasokan vaksin.
Demi meningkatkan upaya vaksinasi, Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi mengumumkan awal bulan ini bahwa setiap orang akan mendapatkan "vaksin gratis" mulai 21 Juni.
Pada hari pertama kebijakan baru itu, dia memuji kecepatan program vaksin India.
Sebelumnya, jumlah Covid-19 di India meningkat tajam pada April hingga Mei.
Jumlah orang yang meninggal karena virus corona pernah mencapai 3.000 hingga 4.000 orang per hari pada Mei.
Baca juga: India Ingin Berdialog dengan Taliban, Apa Tujuannya?
Today’s record-breaking vaccination numbers are gladdening. The vaccine remains our strongest weapon to fight COVID-19. Congratulations to those who got vaccinated and kudos to all the front-line warriors working hard to ensure so many citizens got the vaccine.
Well done India!
— Narendra Modi (@narendramodi) June 21, 2021
PM India Modi mengumumkan program itu dalam pidato nasional di TV. Saat itu ia berbicara tentang sejarah dan logistik program vaksin di India.
Di bawah kebijakan vaksin Covid-19 sebelumnya, setengah dari semua vaksin yang diproduksi di India diberikan kepada pemerintah federal. Lalu sisanya dikirim ke pemerintah negara bagian dan rumah sakit swasta.
Pemerintah negara bagian harus bersaing di pasar terbuka untuk dosis vaksin kelompok usia 18-44 tahun. Baru kemudian masyarakat bisa mendapatkannya secara gratis di pusat vaksinasi pemerintah negara bagian.
Vaksin Covid-19 yang diambil pemerintah federal dikhususkan untuk memvaksinasi pekerja garis depan, dan mereka yang berusia di atas 45 tahun, juga diberikan gratis.
Pemerintah negara bagian akan menerima dosis vaksin mereka secara gratis dari pemerintah federal, alih-alih bernegosiasi langsung dengan produsen.
Namun, perlu dicatat bahwa sisa 25 persen vaksin masih disisihkan untuk rumah sakit swasta seperti sebelumnya.
Di rumah sakit swasta, vaksinasi tak gratis.