Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Catat Rekor 8 Juta Vaksinasi dalam Sehari, Kenapa Baru Dikebut Sekarang

Kompas.com - 23/06/2021, 14:55 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Editor

NEW DELHI, KOMPAS.com - India telah meluncurkan program vaksin Covid-19 baru, dan mengumumkan rekor delapan juta suntikan pada hari pertama dimulainya kebijakan itu.

Pemerintah pusat membeli vaksin Covid-19 dari produsen-produsen dan langsung mendistribusikannya ke negara-negara bagian.

Baca juga: India Laporkan Varian Covid-19 Delta Plus yang Meresahkan

India adalah salah satu tempat pembuatan vaksin terbesar di dunia, tetapi upaya vaksinasinya sendiri berjalan lambat.

Sejauh ini, warga yang telah divaksinasi penuh baru lebih dari 5 persen dari total populasi yang memenuhi syarat. Sementara beberapa negara bagian kekurangan pasokan vaksin.

Demi meningkatkan upaya vaksinasi, Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi mengumumkan awal bulan ini bahwa setiap orang akan mendapatkan "vaksin gratis" mulai 21 Juni.

Pada hari pertama kebijakan baru itu, dia memuji kecepatan program vaksin India.

Sebelumnya, jumlah Covid-19 di India meningkat tajam pada April hingga Mei.
Jumlah orang yang meninggal karena virus corona pernah mencapai 3.000 hingga 4.000 orang per hari pada Mei.

Baca juga: India Ingin Berdialog dengan Taliban, Apa Tujuannya?

Bagaimana kebijakan berubah

PM India Modi mengumumkan program itu dalam pidato nasional di TV. Saat itu ia berbicara tentang sejarah dan logistik program vaksin di India.

Di bawah kebijakan vaksin Covid-19 sebelumnya, setengah dari semua vaksin yang diproduksi di India diberikan kepada pemerintah federal. Lalu sisanya dikirim ke pemerintah negara bagian dan rumah sakit swasta.

Pemerintah negara bagian harus bersaing di pasar terbuka untuk dosis vaksin kelompok usia 18-44 tahun. Baru kemudian masyarakat bisa mendapatkannya secara gratis di pusat vaksinasi pemerintah negara bagian.

Vaksin Covid-19 yang diambil pemerintah federal dikhususkan untuk memvaksinasi pekerja garis depan, dan mereka yang berusia di atas 45 tahun, juga diberikan gratis.

Perdana Menteri Modi dalam pidato nasional tentang program vaksinasi (file foto)REUTERS via BBC INDONESIA Perdana Menteri Modi dalam pidato nasional tentang program vaksinasi (file foto)
Di bawah kebijakan baru, pemerintah federal akan membeli 75 persen dari semua vaksin yang diproduksi.

Pemerintah negara bagian akan menerima dosis vaksin mereka secara gratis dari pemerintah federal, alih-alih bernegosiasi langsung dengan produsen.

Namun, perlu dicatat bahwa sisa 25 persen vaksin masih disisihkan untuk rumah sakit swasta seperti sebelumnya.

Di rumah sakit swasta, vaksinasi tak gratis.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com