Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Catat Rekor 8 Juta Vaksinasi dalam Sehari, Kenapa Baru Dikebut Sekarang

Kompas.com - 23/06/2021, 14:55 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Editor

Pemerintah federal telah menetapkan harga vaksin Covid-19 untuk tiga jenis yang disetujui pada 780 rupee (Rp 151.000) untuk Covishield, 1.145 rupee (Rp 222.000) untuk Sputnik V, dan 1.410 rupee (Rp 274.000) untuk Covaxin.

Baca juga: Dituduh Abaikan Aturan Baru India, Twitter Kini Bisa Dituntut karena Unggahan Penggunanya

Apa artinya?

Ini berarti bahwa pemerintah negara bagian akan menerima dosis vaksin yang dialokasikan dari pemerintah federal. Kuotanya berdasarkan populasi negara bagian tersebut, tingkat penyakit, kemajuan vaksinasi, dan jumlah vaksin yang tak terpakai.

Kebijakan ini meringankan otoritas negara bagian, yang sebelumnya harus membeli dosis dari produsen dengan harga vaksin Covid-19 lebih tinggi daripada yang ditawarkan kepada pemerintah federal.

Kebijakan ini juga memberikan lebih banyak kendali peluncuran vaksin kepada pemerintah federal.

Pengumuman itu terjadi hanya beberapa hari setelah kebijakan sebelumnya menuai kritik dari pengadilan tinggi India, yang menyebutnya "sewenang-wenang" dan "tidak rasional".

Pengadilan mempertanyakan alasan di balik kebijakan yang membuat negara bagian membayar lebih untuk vaksin, daripada yang didapat pemerintah federal.

Saat negara bagian harus membeli vaksin Covid-19 di pasar terbuka, beban keuangan di beberapa negara bagian termiskin seperti Bihar, Jharkhand, dan Uttar Pradesh meningkat secara signifikan.

"Ini adalah langkah ke arah yang benar dan akan mengatasi beberapa tantangan terkait pengadaan," kata Dr Lahariya terkait kebijakan terbaru.

Baca juga: Minta Covid-19 Cepat Berakhir, Warga di India Berdoa kepada Dewi Corona

Apa artinya bagi warga biasa?

"Pengumuman ini tidak banyak membawa perubahan bagi warga," kritik pakar kebijakan kesehatan Dr Chandrakant Lahariya.

Ia mengatakan itu karena vaksin sudah tersedia gratis di pusat-pusat pemerintahan.

Kebijakan baru ini dinilai sebenarnya mirip dengan apa yang dilakukan India, ketika memulai peluncuran vaksinnya pada Januari tahun ini.

Hal ini bahkan diakui oleh Modi sendiri, yang mengatakan "sistem lama, yang berlaku sebelum 1 Mei, akan diterapkan lagi."

Kebijakan asli Januari diubah pada April, bersamaan dengan lonjakan dramatis jumlah kasus Covid-19 India. Upaya vaksin India setelah itu pun melemah.

Negara-negara bagian diizinkan untuk menawar vaksin langsung dari produsen. Harapannya itu akan mendorong pembuat vaksin lain memasuki pasar India dan meningkatkan pasokan.

Tetapi kebijakan itu tidak berhasil. Kekurangan vaksin mulai muncul di sejumlah tempat karena pasokan tidak dapat memenuhi permintaan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com