Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Singapura Nyatakan Pelonggaran Pembatasan Covid-19 akan Dilakukan dengan Strategi Ini...

Kompas.com - 01/06/2021, 15:50 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Oleh karena itu, ketika kontak dekat dari kasus yang terinfeksi diidentifikasi, kontak tingkat pertama itu akan diuji dan diisolasi.

Namun sekarang, anggota rumah tangganya juga akan diberitahu untuk segera mengisolasi diri, tanpa menunggu untuk melihat apakah tes kontak tingkat pertama itu positif, kata Lee.

“Pendekatan yang lebih agresif ini akan membantu kami menghentikan kluster lebih cepat,” ujarnya.

Baca juga: Kisah Pilu Dokter Covid-19 Malaysia, Setiap Hari Hibur Pasien Sekarat

Vaksinasi lansia

Lee juga membuat "pernyataan khusus" untuk orang tua.

Hampir 760.000 lansia berusia 60 tahun ke atas, telah mendapatkan setidaknya satu suntikan atau sudah mendaftar untuk mendapatkan suntikan. Namun, 280.000 lansia masih belum vaksinasi.

Pria berusia 69 tahun itu mendesak kelompok lansia untuk vaksinasi, dan menambahkan bahwa prosesnya telah dibuat lebih nyaman untuk mereka.

"Jika Anda berusia di atas 60 tahun, Anda sekarnag dapat masuk ke pusat vaksinasi mana pun, dan mendapatkan vaksinasi di tempat. Tidak perlu mendaftar. Tidak perlu memesan terlebih dahulu," terangnya.

Kemudian, lansia yang tidak bisa berjalan bisa mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 oleh para profesional medis selama kunjungan rumah.

Saat ini, hampir 4 dari 10 penduduk telah mendapatkan setidaknya satu dosis vaksin, tetapi Singapura menargetkan dua pertiga penduduk mendapatkan vaksin, setidaknya satu dosis.

Ia mengatakan tujuan tersebut harus tercapai pada awal Juli, jika pasokan vaksin Covid-19 masuk sesuai rencana.

Normal baru

Memikirkan normal baru, Lee mengatakan tidak dapat mengatakan bahwa Covid-19 akan hilang.

“Ini (Covid-19) akan tetap bersama manusia, dan menjadi endemik. Virus ini akan terus beredar di kantong-kantong populasi global selama bertahun-tahun mendatang," ujar PM ke-3 Singapura ini.

Ia menerangkan bahwa itu artinya bahwa wabah Covid-19 akan tetap ada di Singapura dari waktu ke waktu juga.

“Tujuan kami harus menjaga komunitas secara keseluruhan tetap aman, sambil menerima bahwa beberapa orang mungkin terinfeksi sesekali," ungkapnya.

"Sama seperti yang kita lakukan dengan flu biasa atau demam berdarah, yang sekarang kita atasi melalui langkah-langkah kesehatan masyarakat dan tindakan pencegahan pribadi,” lanjut Lee.

Hidup dengan virus Covid-19 juga berarti tidak sepenuhnya menutup perbatasan Singapura.

“Kami tidak akan dapat mencegah beberapa orang yang terinfeksi lolos dari waktu ke waktu. Tetapi, selama populasi kita sebagian besar divaksinasi, kita harus dapat melacak, mengisolasi, mengobati kasus-kasus yang muncul, serta mencegah wabah yang parah dan berbahaya,” pungkasnya.

Baca juga: Ilmuwan Buru Wanita China Berjuluk Pasien Su, Diduga Pasien Nol Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com