Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Bagai Diterjang Tsunami,” Warga Gaza Hitung Kerusakan Pasca-perang

Kompas.com - 24/05/2021, 11:35 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

"Beberapa orang masih belum mendapatkan kompensasi atas kerugian mereka pada tahun 2014," tambahnya, mengacu pada perang terakhir dengan Israel yang berlangsung selama 50 hari.

Warga Palestina telah menerima beberapa janji bantuan keuangan untuk rekonstruksi. Mesir, yang menengahi gencatan senjata, mengatakan akan mengalokasikan 500 juta dollar AS (Rp 7,2 triliun) untuk pembangunan kembali.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan pemerintahnya,yang seperti Uni Eropa dan Israel menyebut Hamas sebagai kelompok teroris, akan bekerja dengan PBB dan lainnya untuk mengumpulkan bantuan.

Hamas mengatakan sedang memperjuangkan hak-hak Palestina melawan penindasan Israel.

Pejabat Gaza mengatakan perang ini menyebabkan kerusakan senilai 40 juta dollar AS (Rp 574 miliar) pada industri, 22 juta dollar AS (Rp 315,7 miliar) pada sektor listrik dan 27 juta dollar AS (Rp 287,4 miliar) pada fasilitas pertanian.

PBB mengatakan sekitar 800.000 orang di Gaza tidak memiliki akses reguler ke air bersih pipa, karena hampir 50 persen jaringan air rusak dalam pertempuran itu.

Israel berdalih pihaknya menargetkan infrastruktur militer Hamas. Termasuk sistem terowongan luas di bawah jalan dan rumah, serta pusat komando, peluncur roket, dan rumah komandan.

Baca juga: Palestina-Israel: Bantuan Kemanusiaan Pertama Tiba, tapi Rekonstruksi Gaza Butuh Bertahun-tahun

Korban jiwa

Militer Israel mengatakan berusaha meminimalkan kerugian bagi warga sipil dan menuduh Hamas menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 248 warga Palestina tewas, termasuk 66 anak-anak dan 39 wanita, dengan 1.910 orang terluka. Jumlah itu tidak membedakan antara militan dan warga sipil.

Sementara di pihak Israel 12 orang tewas. Semuanya kecuali satu dari korban tewas adalah warga sipil, termasuk seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dan seorang gadis berusia 16 tahun.

Israel menuduh Hamas dan kelompok ekstremis lainnya di wilayah itu menyembunyikan jumlah sebenarnya dari pejuang yang tewas dalam perang tersebut.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Jumat (21/5/2021) mengatakan bahwa lebih dari 200 militan tewas, termasuk 25 komandan senior.

Kelompok ektremis Palestina pada Sabtu (22/5/2021) memberikan laporan pertama tentang kematian dalam barisannya. Dilaporkan bahwa 19 komandan dan pejuangnya tewas, termasuk kepala unit roket di Gaza utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Global
[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

Global
Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Global
Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com