Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Nakba, Tragedi Pengusiran Warga Palestina Setelah Israel Berdiri

Kompas.com - 15/05/2021, 15:34 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Vox

RAMALLAH, KOMPAS.com – Ketika David Ben-Gurion mendeklarasikan berdirinya Israel pada 14 Mei 1948, sekitar 700.000 warga Palestina terusir dari rumah mereka.

Pengusiran warga Palestina akibat deklarasi tersebut menciptakan krisis pengungsi yang masih belum terselesaikan hingga saat ini.

Baca juga: Yasser Arafat: Tokoh Perjanjian Damai untuk Tanah Palestina atas Konflik dengan Israel

Orang-orang Palestina menyebut penggusuran massal kala itu sebagai Nakba, bahasa Arab untuk "malapetaka".

Warisan ini menjadi salah satu masalah yang paling sulit diselesaikan dalam negosiasi perdamaian yang sedang berlangsung.

Orang Palestina dan Israel mengingat kelahiran krisis tersebut dengan sudut pandang yang sangat berbeda sebagaimana dilansir Vox.

Orang-orang Palestina menganggap penggusuran tersebut merupakan titik kulminasi dari kampanye Yahudi selama bertahun-tahun yang terencana untuk menyikat Palestina.

Baca juga: Kenapa Palestina Tidak Punya Tentara?

Sementara orang Israel cenderung menyalahkan orang Arab yang melarikan diri secara spontan, tentara Arab, atau akibat masa perang yang tidak menguntungkan.

Kini, ada lebih dari 7 juta pengungsi Palestina yang didefinisikan sebagai orang-orang yang mengungsi pada 1948 dan keturunannya.

Tuntutan inti Palestina dalam negosiasi perdamaian dengan Israel adalah semacam keadilan bagi para pengungsi ini.

Mereka paling sering menuntut supaya warga Palestina memiliki hak untuk kembali ke rumah yang ditinggalkan keluarga mereka pada 1948.

Baca juga: China Tuduh AS Abaikan Penderitaan Palestina dengan Blokir Pertemuan DK PBB

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com