Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Makin Berkecamuk, Israel Sebut Perang di 2 Front

Kompas.com - 15/05/2021, 14:05 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber The Sun

TEL AVIV, KOMPAS.com – Israel mengaku tengah bertempur dalam perang di dua front ketika kekerasan di wilayah tersebut semakin memuncak.

Pernyataan tersebut disampaikan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ketika mengunjungi kota Lod sebagaimana dilansir The Sun, Jumat (14/5/2021).

"Kami tidak memiliki ancaman yang lebih besar sekarang daripada ini. Kami tidak punya pilihan selain memulihkan hukum dan ketertiban melalui penggunaan kekuatan,” kata Netanyahu.

Baca juga: Ini Senjata-senjata yang Dipakai Israel Gempur Jalur Gaza

Sementara itu Presiden Israel Reuven Rivlin menambahkan bahwa perang saudara akan menjadi ancaman bagi eksistensi Israel.

Pernyataan tersebut dikeluarkan Netanyahu dan Rivlin ketika Israel menggempur Jalur Gaza habis-habisan melalui serangan udara dan tembakan artileri.

Militer Israel mengatakan, pihaknya tengah membersihkan jaringan terowongan milik kelompok milisi menjelang kemungkinan invasi darat.

Israel mengerahkan pasukannya di sepanjang perbatasan dan menyiagakan 9.000 personel cadangan saat pertempuran dengan kelompok Hamas, yang mengendalikan Jalur Gaza, semakin meningkat.

Baca juga: Yasser Arafat: Tokoh Perjanjian Damai untuk Tanah Palestina atas Konflik dengan Israel

Hamas telah menembakkan sekitar 1.800 roket sementara militer Israel telah meluncurkan lebih dari 600 serangan udara.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, jumlah korban dari pertempuran itu telah meningkat menjadi 119 orang tewas, termasuk 31 anak-anak dan 19 wanita, dengan 830 luka-luka.

Gambar-gambar mengerikan menunjukkan para korban, termasuk anak-anak, dibawa setelah Israel ke rumah sakit Al-Shifa.

Ketika Israel dan Hamas semakin dekat dengan pertempuran habis-habisan, kekerasan juga meletus di dalam Israel untuk keempat kalinya.

Baca juga: PM Israel Sebut Gempuran Terparah ke Gaza Belum Selesai

Massa Yahudi dan Arab bentrok di kota Lod, bahkan setelah Israel mengirim pasukan keamanan tambahan.

Kelompok amal Christian Aid memperingatkan, Israel bisa menyeret Gaza ke dalam neraka yang dalam jika bentrokan terus berlanjut.

“Bahkan tanpa ancaman invasi darat, angka-angka ini (korban) akan meningkat. Mereka akan membawa kita ke kedalaman neraka," kata seorang juru bicara Christian Aid.

"Komunitas internasional tak boleh gagal bertanggung jawab untuk menggunakan setiap tindakan yang mungkin dilakukan untuk menghentikan kekerasan,” sambungnya.

Baca juga: Pasukan Israel Disebut Tipu Hamas lewat Kabar Serangan Darat, Ini Alasannya

Kelompok Hamas dan Islamic Jihad mengonfirmasi 20 kematian dalam barisan mereka, meski Israel mengatakan jumlahnya jauh lebih tinggi, lapor Associated Press.

Sementara itu, tujuh orang tewas di Israel, termasuk seorang anak laki-laki berusia enam tahun dan seorang tentara.

Warga Palestina yang tinggal di luar Gaza City, dekat perbatasan utara dan timur dengan Israel, melarikan diri dari pengeboman artileri Israel yang intens pada Jumat.

Baca juga: 3 Roket Diluncurkan dari Suriah ke Israel, Pertempuran Dikhawatirkan Meluas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com