Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Beri Sanksi ke Pejabat China atas "Penganiayaan Agama"

Kompas.com - 14/05/2021, 15:06 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

Sumber VOA News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS), Rabu (12/5/2021), menjatuhkan sanksi terhadap seorang pejabat Partai Komunis China karena terlibat "dalam pelanggaran berat hak asasi manusia, yaitu penahanan sewenang-wenang terhadap mereka yang mempraktikkan Falun Gong karena kepercayaan mereka."

Sanksi yang dijatuhkan terhadap Yu Hui, mantan direktur kantor Central Leading Group on Preventing and Dealing with Heretical Religions, Chengdu, Provinsi Sichuan, diumumkan ketika Menteri Luar Negeri Antony Blinken meluncurkan laporan tahunan Departemen Luar Negeri 2020 tentang Kebebasan Beragama Internasional.

Baca juga: Trump Tanda Tangani Perintah Eksekutif Kebebasan Beragama

“Yu Hui dan keluarganya kini tidak lagi dapat masuk ke Amerika,” ujar Blinken dalam konferensi pers itu.

Diplomat tinggi AS itu mengatakan China "secara luas mengkriminalkan ekspresi beragama, dan terus melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan termasuk genosida terhadap Muslim Uighur dan anggota kelompok agama dan etnis minoritas lainnya."

Seorang pejabat senior AS menyatakan penunjukan seorang pejabat China atas penganiayaan sejumlah penganut Falun Gong belum pernah terjadi sebelumnya.

“Penunjukan hari ini adalah pertama kalinya terhadap seorang pejabat khusus China atas pelanggaran terhadap penganut Falun Gong,” Daniel Nadel, direktur Kantor Kebebasan Beragama Internasional Departemen Luar Negeri AS mengatakan kepada VOA, Rabu (12/5/2021), dalam wawancara melalui Skype.

“Pemerintah Beijing secara terang-terangan mengabaikan kebebasan beragama, dan kebencian yang ekstrim terhadap penganut semua agama, termasuk Uighur, Buddha dari Tibet, Protestan, Katolik dan kepercayaan Falun Gong. Itu adalah masalah yang sangat kami pedulikan," kata Nadel, mengutip kebebasan beragama sebagai nilai universal.

Laporan itu menyatakan China terus menyangkal kebebasan beragama, terutama bagi para penganut Falun Gong.

Baca juga: Masyarakat Sipil Desak Pemerintah Tindak Pelaku Kekerasan Kebebasan Beragama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com