Kaki dan tangannya membengkak dengan luar biasa dan berubah menjadi ungu tua yang menyakitkan.
"Itu perih, terbakar dan gatal," kata Terrell kepada WRIC.
"Setiap kali saya menekuk lengan atau kaki saya, seperti bagian dalam lutut saya, itu sangat menyakitkan di mana kulit bengkak dan bergesekan dengan dirinya sendiri."
Baca juga: Australia Tak Pakai Vaksin Covid-19 Buatan China, Ini Alasannya
Bahkan punggung Terrell mengeluarkan bercak merah.
Dia bertahan selama beberapa hari sebelum membuat janji dengan dokter kulit, yang mengirimnya ke ruang gawat darurat, di mana dia segera diterima di Virginia Commonwealth University (VCU).
"Kita tidak melihat indikasi virus, kita tidak melihat indikasi Covid-19, kita memastikan ginjal dan hatinya baik-baik saja, dan akhirnya kita menyimpulkan kondisi itu karena ia menerima vaksin," ujar Dr Fnu Nutan yang merawat Terrell.
Dokter memperkirakan bahwa Terrell memiliki beberapa sifat genetik langka yang berespons bahan-bahan dalam vaksin Covid-19, yang memicu reaksi tidak terkendalli dan menyakitkan setelah disuntik.
Dr Nutan mengatakan efek samping langka terhadap vaksin Covid-19 memang terjadi pada sebagian orang, yang mana "itu benar-benar rendah".
Baca juga: Tiga Penerima Vaksin Covid-19 Pfizer di Singapura Alami Efek Samping Parah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.