Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suntik Otot Palsu agar Mirip Popeye, Pria Ini Menyesal Setelahnya

Kompas.com - 06/03/2021, 13:27 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Daily Star

MOSKWA, KOMPAS.com – Seorang pria di Rusia nekat menyuntikkan "otot palsu" berupa petroleum jelly yang dikeraskan ke lengannya agar tampak seperti tokoh kartun Popeye.

Pria bernama Kirill Tereshin (24) itu, kini menyesali keputusannya karena dia terancam tak bisa menggunakan lengannya atau bahkan lebih buruk.

Seharusnya, dia segera dioperasi untuk pengangkatan implan berbahaya tersebut dari lengannya sebagaimana dilansir Daily Star, Kamis (4/3/2021).

Namun, pandemi Covid-19 membuat rencana operasinya menjadi tertunda selama hampir setahun.

Baca juga: Pamer Lengan Suntikan yang Besar Mirip Popeye, Pria Ini Dihujat Netizen

Dia masih harus menghadapi operasi yang lebih kompleks untuk menghilangkan kekacauan di dalam lengannya.

"Saya baru berusia 24 tahun, dan sistem kekebalan saya sejauh ini mengatasi peradangan ini,” kata Tereshin.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by ???? ?????? Official (@kirilltereshin96)

Dia mengaku mulai menyuntikkan implan berbahaya tersebut ke lengannya ketika berusia 20 tahun. Kala itu, dia tidak memikirkan konsekuensi apa yang bakal menantinya.

Beberapa tahun setelah itu, Tereshin, yang juga merupakan petarung MMA, bertanding dengan petarung MMA lain yang berusia 20 tahun lebih tua darinya.

Baca juga: Implan Payudara Selamatkan Nyawa Wanita Ini dari Luka Tembak di Dada

Dalam pertandingan tersebut, Tereshin kalah hanya dalam waktu tiga menit. Setelah itu, dia mulai mengeluhkan ada masalah pada implan lengannya.

Tereshin lantas diminta melepas implannya oleh Alana Mamaeva (33) seorang juru kampanye terkemuka untuk korban operasi plastik yang gagal.

Alana merupakan istri dari pesepakbola terkenal asal Rusia, Pavel Mamaev.

Tereshin akhirnya menjalani operasi pertamanya pada 2019. Setelah itu, dia dijadwalkan menjalani operasi lainnya.

Baca juga: [VIDEO] Ahli Tai Chi Tantang Petarung MMA, Kalah dalam 10 Detik

Namun, belum sempat seluruh implannya berhasil diangkat, Covid-19 merebak dan jadwal operasi Tereshin selanjutnya ditunda hingga sekarang.

Dokter spesialis bedah Dmitry Melnikov memperingatkan Tereshin bahwa dia bisa kehilangan lengannya atau bahkan tewas jika operasi pengangkatan implan itu gagal.

"Saya sangat beruntung ada dokter yang merawat saya. Operasi tersulit akan dilakukan pada (otot) bisep saya," ujar Tereshin.

"Saya sangat khawatir. Saya sangat takut. Saya seharusnya memikirkannya lebih awal. Saya menyalahkan diri saya sendiri, saya tahu saya bersalah,” imbuh Tereshin.

Baca juga: Curi Ponsel dari Petarung MMA, Pencuri Ini Malah Babak Belur Dihajar

Dia menambahkan, implan petroleum jelly tersebut membuatnya merasakan demam tinggi, nyeri hebat, dan kelemahan pada akhirnya.

Mamaeva bertutur bahwa dia harus membantu kondisi Tereshin yang dianggapnya sangat mengerikan tersebut.

Tereshin dijadwalkan akan menjalani operasi lagi akhir tahun ini untuk menghilangkan sisa implan yang mengeras.

Baca juga: China Kirim Petarung ke Perbatasan, Sebelum Baku Hantam Lawan Militer India

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Internasional
Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza

Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza

Global
Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com