MOGADISHU, KOMPAS.com – Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) telah menyita pengiriman senjata ilegal di perairan internasional di lepas pantai Somalia.
Kapal perusak berpeluru kendali USS Winston S Churchill berhasil menyergap dua perahu kecil yang berisi senjata api saat berlayar di lepas pantai Somalia.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Angkatan Laut AS pada Selasa (16/2/2021) sebagaimana dilansir dari Middle East Monitor.
Baca juga: Iran Mulai Latihan Bersama Angkatan Laut Rusia di Samudera Hindia
Dalam sebuah pernyataan, Angkatan Laut AS mengungkapkan bahwa penyitaan tersebut dilakukan dalam sebuah operasi yang terjadi pada pekan lalu.
Senjata api yang berhasil disita meliputi senapan serbu AK-47, senapan mesin ringan, senapan sniper berat, peluncur granat berpeluncur roket, dan beberapa jenis senjata api lainnya.
Guided-missile destroyer USS Winston S. Churchill (DDG 81) seized illicit shipments of weapons & weapons components from two stateless dhows during a maritime security operation in international waters off the coast of Somalia, Feb. 11-12. pic.twitter.com/OancrCE231
— U.S. 5th Fleet (@US5thFleet) February 16, 2021
Pernyataan dari Angkatan Laut AS itu tidak mengeluarkan rincian tentang sumber atau tujuan senjata tersebut.
Baca juga: 7 Angkatan Laut Terkuat di Dunia, Ada Korea Utara
Namun, seorang pejabat pertahanan AS yang berbicara tanpa menyebut nama yang menegaskan, ada indikasi bahwa senjata itu ditujukan ke Yaman.
Para pejabat mengatakan, otoritas bakal melanjutkan investigasi mengenai penyitaan senjata tersebut.
Pada Juni 2020, Angkatan Laut Kerajaan Arab Saudi menyita perahu yang membawa rudal anti-tank dan ribuan senapan serbu yang diyakini telah diproduksi di Iran.
Baca juga: Brexit Resmi Berlaku, Inggris Langsung Siagakan 4 Kapal Patroli Angkatan Laut
Perahu tersebut dilaporkan berlayar menuju Yaman melalui Somalia.
Seorang yang ahli dalam aliran senjata terlarang, Tim Michetti, mengomentari penyitaan senjata ilegal tersebut.
Dia menduga, berdasarkan senjata-senjata yang berhasil disita tersebut, kemungkinan berasal dari Iran.
Baca juga: Brexit Resmi Berlaku, Inggris Langsung Siagakan 4 Kapal Patroli Angkatan Laut
Di sisi lain, Armada Kelima AS telah berulang kali menuduh Iran sebagai pihak yang menyelundupkan senjata kepada pemberontak Houthi Yaman melintasi Laut Arab.
Kelompok Houthi kini menduduki ibu kota Yaman, Sanaa, dan sebagian besar wilayah utara negara itu.
Baca juga: Angkatan Laut AS Ingin Drone yang Bisa Diluncurkan dari Kapal Selam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.