Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Hukuman Mati Paling Kejam dan Tidak Biasa Zaman Sejarah

Kompas.com - 08/02/2021, 06:24 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Selama berabad-abad lalu, hukuman mati telah dipraktikan untuk memberikan efek jera. Beberapa metode dilakukan dengan sangat kejam, dari dibunuh secara perlahan dengan dibuat diare hingga direbus di air mendidih. 

Berikut 7 jenis hukuman kejam untuk mengeksekusi mati orang dengan cara mengerikan pada zaman sejarah, seperti yang dilansir dari Britannica:

1. Skafisme

Skafisme adalah salah satu metode hukuman yang disebut paling buruk dan paling menyakitkan, digunakan oleh orang Persia zaman dulu.

Terdakwa yang dihukuman dengan cara ini akan diikat di perahu atau batang pohon yang dilubangi, untuk kemudian dicekoki susu dan madu yang menyebabkan diare yang parah.

Susu dan madu yang cukup banyak juga dioleskan di perahu yang dilarungkan ke perairan yang tenang di bawah sinar matahari.

Dengan begitu, akan menarik banyak serangga karena aroma yang bercampur antara manis dan bau busuk dari kotoran manusia.

Orang itu akan mati perlahan karena dehidrasi dan luka gigitan atau sengatan para serangga.

Baca juga: Kanselir Jerman Mengutuk Hukuman Penjara yang Dijatuhkan terhadap Navalny

2. Poena cullei 

Hukuman ini dipakai oleh orang zaman Roma kuno dalam kasus untuk membunuh orang tua atau anggota keluarga dekat (parricide).

Seseorang akan dimasukan ke dalam karung kulit dengan sejumlah binatang, seperti anjing, monyet, ular, dan ayam jantan.

Kemudian, kantong itu dilempar ke air. Jika, seseorang itu tidak mati dengan dibunuh para hewan, ia akan mati tenggelam.

3. Penyiksaan putih

Hukuman ini akan memberikan penyiksaan secara psikologi.

Penyiksaan putih ini adalah jenis perusak sensorik di mana sel tahanan, pakaian, dan bahkan makanan seluruhnya berwarna putih. Penjaganya juga menggunakan pakaian seraba putih.

Lampu menyala 24 jam sehari dan tidak ada kata-kata yang terucap. Tidak ada warna lain yang terlihat.

Hukuman ini terjadi dalam kasus Amir Fakhravar, yang ditangkap d negara asalnya Iran dan menjadi sasaran penyiksaan putih selama sekitar 8 bulan pada 2004.

Kerusakan psikologi ini tidal lebih parah menyiksanya. Fakhravar ketika dibebaskan bukan lagi orang normal. Ia tidak bisa lagi mengingat bahkan wajah orang tuanya.

Baca juga: 5 Hukuman Penjara Terlama di Dunia, Harun Yahya Bukan yang Pertama

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com