KOMPAS.com - Pekan terakhir Januari diwarnai oleh berbagai berita internasional mulai dari ketegangan di Laut China Selatan hingga dimulainya penyelidikan tim WHO di Wuhan.
Selain itu, ada kabar mengenai kekhawatiran akan terjadinya kudeta lagi di Myanmar setelah militer menyebut ada kecurangan pada pemilu 2020.
Di belahan dunia lain, di India, para petani masih berkukuh menggelar aksi protes menentang undang-undang (UU) pertanian baru.
Berikut kami rangkumkan kabar dunia sepekan dari Kompas.com edisi Senin (25/1/2021) hingga Minggu (31/1/2021).
Baca juga: [KABAR DUNIA SEPEKAN] Pelantikan Joe Biden | Misteri Kematian Christine Dacera
Kementerian Luar Negeri China mengecam Amerika Serikat (AS) setelah kapal induk AS dikerahkan ke Laut China Selatan.
China menyebut AS terlalu sering mengirim kapal dan pesawatnya ke Laut China Selatan. Dan itu, menurut Beijing, tidak bagus untuk perdamaian.
"Amerika Serikat sering mengirim pesawat dan kapal ke Laut China Selatan untuk melenturkan ototnya," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian.
Penasaran dengan kelanjutan beritanya? Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: AS Kirim Kapal Induknya ke Laut China Selatan, Ini Tanggapan Beijing
Kanselir Jerman Angela Merkel akan mundur pada September mendatang, mengakhiri 16 tahun kekuasaannya di "Negeri Bir".
Sebelum benar-benar lengser, Persatuan Demokrat Kristen Jerman (CDU) memilih ketua baru pada untuk menyatukan partai konservatif mereka.
Merkel (66) telah menjabat sebagai Kanselir Jerman sejak 2005 dan menjadi salah satu wanita paling berpengaruh di dunia.
Anda bisa membaca ke-13 fakta unik yang dimiliki Merkel yang tidak banyak diketahui orang melali tautan ini.
Baca juga: 13 Fakta Unik Angela Merkel, Kanselir Jerman yang Akan Lengser
Puluhan ribu petani yang marah memprotes pemerintahan India yang dikuasai Perdana Menteri Narendra Modi pada Selasa (26/1/2021).
Melansir Associated Press, mereka mengendarai traktor sehingga membentuk antrean panjang ke ibu kota India.
Mereka menerobos barikade polisi, menerjang gas air mata, dan menyerbu Benteng Merah bersejarah saat negara itu merayakan Hari Republik.