Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tim WHO Mulai Selidiki Asal-usul Covid-19 | Kekhawatiran Kudeta Militer Myanmar

Kompas.com - 01/02/2021, 05:21 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Pekan terakhir Januari diwarnai oleh berbagai berita internasional mulai dari ketegangan di Laut China Selatan hingga dimulainya penyelidikan tim WHO di Wuhan.

Selain itu, ada kabar mengenai kekhawatiran akan terjadinya kudeta lagi di Myanmar setelah militer menyebut ada kecurangan pada pemilu 2020.

Di belahan dunia lain, di India, para petani masih berkukuh menggelar aksi protes menentang undang-undang (UU) pertanian baru.

Berikut kami rangkumkan kabar dunia sepekan dari Kompas.com edisi Senin (25/1/2021) hingga Minggu (31/1/2021).

Baca juga: [KABAR DUNIA SEPEKAN] Pelantikan Joe Biden | Misteri Kematian Christine Dacera

1. AS Kirim Kapal Induknya ke Laut China Selatan, Ini Tanggapan Beijing

Kementerian Luar Negeri China mengecam Amerika Serikat (AS) setelah kapal induk AS dikerahkan ke Laut China Selatan.

China menyebut AS terlalu sering mengirim kapal dan pesawatnya ke Laut China Selatan. Dan itu, menurut Beijing, tidak bagus untuk perdamaian.

"Amerika Serikat sering mengirim pesawat dan kapal ke Laut China Selatan untuk melenturkan ototnya," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian.

Penasaran dengan kelanjutan beritanya? Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: AS Kirim Kapal Induknya ke Laut China Selatan, Ini Tanggapan Beijing

2. 13 Fakta Unik Angela Merkel, Kanselir Jerman yang Akan Lengser

Kanselir Jerman Angela Merkel akan mundur pada September mendatang, mengakhiri 16 tahun kekuasaannya di "Negeri Bir".

Sebelum benar-benar lengser, Persatuan Demokrat Kristen Jerman (CDU) memilih ketua baru pada untuk menyatukan partai konservatif mereka.

Merkel (66) telah menjabat sebagai Kanselir Jerman sejak 2005 dan menjadi salah satu wanita paling berpengaruh di dunia.

Anda bisa membaca ke-13 fakta unik yang dimiliki Merkel yang tidak banyak diketahui orang melali tautan ini.

Baca juga: 13 Fakta Unik Angela Merkel, Kanselir Jerman yang Akan Lengser

3. Puluhan Ribu Petani India Kendarai Traktor Serbu Ibu Kota untuk Memprotes Modi

Puluhan ribu petani yang marah memprotes pemerintahan India yang dikuasai Perdana Menteri Narendra Modi pada Selasa (26/1/2021).

Melansir Associated Press, mereka mengendarai traktor sehingga membentuk antrean panjang ke ibu kota India.

Mereka menerobos barikade polisi, menerjang gas air mata, dan menyerbu Benteng Merah bersejarah saat negara itu merayakan Hari Republik.

Anda dapat membaca berita ini secara lengkap pada tautan ini.

Baca juga: Puluhan Ribu Petani India Kendarai Traktor Serbu Ibu Kota untuk Memprotes Modi

4. Setelah Dikarantina 2 Pekan, Tim WHO Mulai Penyelidikan Covid-19 di Wuhan

Tim pakar WHO memulai penyelidikan mengungkap asal usul Covid-19 di Wuhan, China.

Para peneliti meninggalkan pusat karantina di ibu kota Provinsi Hubei itu, setelah diisolasi selama dua pekan sejak 14 Januari.

Kota di China tengah itu dikenal sebagai klaster pertama virus corona, ketika kasus infeksi merebak di Desember 2019.

Bagaimana kelanjutan kisahnya? Anda bisa membaca selengkapnya di sini.

Baca juga: Setelah Dikarantina 2 Pekan, Tim WHO Mulai Penyelidikan Covid-19 di Wuhan

5. Trump Disebut Sudah Dibentuk Jadi Mata-mata Rusia Selama 40 Tahun

Seorang mantan mata-mata Rusia mengeklaim, eks Presiden AS Donald Trump sudah dibentuk jadi aset mereka selama 40 tahun.

Yuri Shvets mengungkapkannya dalam buku berjudul American Kompromat, karya jurnalis Craig Unger yang menjabarkan relasi Trump dan Moskwa.

Buku itu merinci upaya dinas rahasia Uni Soviet (KGB) merekrut puluhan pengusaha AS sebagai aset tanpa mereka sadari.

Kenapa Trump bisa dijadikan aset oleh KGB? Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Trump Disebut Sudah Dibentuk Jadi Mata-mata Rusia Selama 40 Tahun

6. Ibu Kota Myanmar Dikelilingi Pagar Berduri di Tengah Ancaman Kudeta Militer

Jalan-jalan di ibu kota Myanmar dikelilingi pagar dan kawat berduri dengan pengerahan sejumlah aparat polisi untuk berjaga di tengah ancaman kudeta militer, Jumat (29/1/2021).

Anggota parlemen Partai National League for Democracy ( NLD) Zin Mar Aung mengatakan, saat ini polisi juga telah berpatroli di kompleks parlemen untuk kebutuhan berjaga-jaga.

Penasaran dengan kelanjutan beritanya? Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Ibu Kota Myanmar Dikelilingi Pagar Berduri di Tengah Ancaman Kudeta Militer

7. Tim WHO Kunjungi Pasar Seafood Wuhan, Dijaga Ketat dan Tertutup

Tim dari WHO yang menyelidiki asal-usul Covid-19, mengunjungi pasar seafood di Wuhan pada Minggu (31/1/2021).

Mereka mendatangi pasar seafood Huanan dan setelah tim masuk, penjaga langsung menutup barikade, menurut jurnalis AFP di lokasi.

Tim WHO mendatangi pasar Huanan sebagai bagian dari perjalanan yang sudah direncanakan sejak lama, dan sekarang diawasi ketat oleh otoritas China.

Bagaimana kelanjutan beritanya? Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Tim WHO Kunjungi Pasar Seafood Wuhan, Dijaga Ketat dan Tertutup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com