Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Tuduh AS Hancurkan Rumah dan Bunuh Warga Sipil di Afghanistan

Kompas.com - 29/01/2021, 18:45 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

KABUL, KOMPAS.com - Kelompok Taliban menuding, Amerika Serikat (AS) sudah menghancurkan rumah dan membunuh warga sipil Afghanistan.

Tindakan itu merupakan balasan setelah Washington menuding mereka tidak berkomitmen dengan upaya perjanjian damai.

Tahun lalu, kedua kubu menyepakati usaha perdamaian, dengan AS siap menarik pasukannya jika kelompok itu menjamin keamanan.

Baca juga: Pemimpin Taliban Minta Komandan Kelompoknya untuk Kurangi Poligami agar Tidak Diejek Musuh

"Kubu sebelah (AS) yang sudah melanggar perjanjian. Bahkan, hampir setiap hari ada saja pelanggaran," kata juru bicara Taliban, Mohammad Naeem.

"Mereka membombardir desa, rumah, membunuh warga sipil. Ini bukan lagi sekadar pelanggaran perjanjian. Tapi pelanggaran HAM," tegas Naeem.

Selain Naeem, juru bicara Taliban yang lain, Zabihullah Mujahid, juga menyatakan tudingan AS tidak masuk akal.

Diwartakan AFP Jumat (29/1/2021), Mujahid menegaskan kelompok mereka terikat penuh dengan kesepakatan pada tahun lalu.

Sebelumnya, juru bicara Pentagon John Kirby menuturkan penghentian perang di Afghanistan menjadi komitmen mereka.

Meski begitu, Kirby mengeklaim kelompok yang berdiri pada 1994 tersebut tidak berkomitmen menurunkan serangan, atau berhenti mendukung Al-Qaeda.

Baca juga: Militer AS Terang-terangan Salahkan Taliban atas Pembunuhan di Afghanistan

"Kami masih berusaha supaya negosiasi yang sudah dihasilkan bisa dijalankan," ucap Kirby dalam konferensi pers Kamis(28/1/2021).

Berdasarkan komitmen yang disepakati di Doha, Qatar, Taliban diminta untuk menghentikan serangan terhadap pasukan AS.

Kemudian mereka juga diminta menurunkan kekerasan, serta secara aktif berdialog dengan pemerintah Afghanistan.

Sebagai gantinya, Pentagon akan menurunkan jumlah tentaranya, dan akan memulangkan seluruh pasukan pada Mei 2021 ini.

Baca juga: JK Siap Memediasi Pemerintah Afghanistan dengan Kelompok Taliban

Saat ini, AS menempatkan sekitar 2.500 tentara di sana, menurun secara signifikan dibanding 13.000 personel setahun sebelumnya.

Jumlah tersebut dirasa cukup untuk membendung aktivitas Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) maupun Al-Qaeda.

Namun, Kirby tidak memberikan jawaban saat ditanya apakah Pentagon akan memenuhi komitmennya sekitar empat bulan lagi.

Dalam beberapa bulan terakhir, AS memang menggelar serangan udara yang menyasar kelompok itu di sejumlah provinsi, demi melindungi pasukan Afghanistan.

Baca juga: Jenderal Paling Senior AS Desak Taliban Kurangi Kekerasan dan Tagih Janji Soal Afghanistan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com