Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatir Ancaman dari Dalam, Personel Garda Nasional Diperiksa FBI

Kompas.com - 18/01/2021, 11:28 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Sejumlah pejabat keamanan Amerika Serikat (AS) mengaku khawatir akan adanya ancaman dari dalam terkait pengamanan pelantikan Presiden AS terpilih Joe Biden pada Rabu (20/1/2021) mendatang.

Oleh karena itu, mereka meminta Biro Investigasi Federal (FBI) memeriksa seluruh 25.000 personel Garda Nasional yang diterjunkan untuk pengamanan pelantikan tersebut.

Upaya itu merupakan cerminan dari kekhawatiran keamanan yang luar biasa mengingat insiden penyerbuan Gedung Capitol pada 6 Januari oleh pendukun Donald Trump.

Akibatnya, mereka khawatir jika penjaga keamanan pun, khususnya Garda Nasional, nantinya bakal menjadi pengamanan dalam acara penatikan tersebut.

Baca juga: Partai Republik Serukan Persatuan, Meski Enggan Akui Biden Menang Secara Adil

Sekretaris Angkatan Darat AS Ryan McCarthy mengatakan kepada Associated Press pada Minggu (17/1/2021) bahwa para pejabat menyadari adanya potensi ancaman dari dalam.

Oleh karena itu, dia memperingatkan para komandan untuk mewaspadai masalah apa pun di dalam tubuh anak buah mereka menjelang pelantikan Biden.

Namun, sejauh ini, dia dan para pemimpin lainnya mengatakan bahwa mereka tidak melihat bukti adanya ancaman apa pun.

Selain itu, para petugas yang melakukan pemeriksaan terhadap personel Garda Nasional tidak menemukan masalah apa pun yang mereka ketahui.

Baca juga: Siaga 24 Jam, Gedung Capitol Berubah Jadi “Barak” Garda Nasional AS

"Kami terus melalui proses, dan mengambil pandangan kedua, ketiga, pada setiap individu yang ditugaskan untuk operasi ini," kata McCarthy dalam sebuah wawancara kepada Associated Press.

Dia mengatakan personel Garda Nasional juga mendapatkan pelatihan tentang cara mengidentifikasi potensi ancaman dari orang dalam.

Sekitar 25.000 personel Garda Nasional berdatangan ke Washington DC dari seluruh negeri.

Angkatan bersenjata AS sebenanrya secara rutin memeriksa personelnya akan adanya koneksi terhadap jaringan ekstremis.

Baca juga: Amankan Pelantikan Joe Biden, 20.000 Garda Nasional Dikerahkan

Sehingga, pemeriksaan FBI terhadap Garda Nasional di Washington DC tersebut merupakan tambahan dari pemeriksaan sebelumnya.

Beberapa pejabat mengatakan proses pengecekan dimulai ketika personel Garda Nasional mulai dikerahkan ke Washington DC lebih dari sepekan lalu.

Pemeriksaan itu sendiri sedianya dijadwalkan selesai pada Rabu. Beberapa pejabat membahas perencanaan militer tersebut dengan syarat anonim.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Global
Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com