Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Misteri: Pembunuhan Hello Kitty, Berawal dari Melihat Arwah, Ternyata Ini Faktanya...

Kompas.com - 14/01/2021, 20:54 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

KOMPAS.com - Pada tahun 1999, seorang gadis berusia 14 tahun mendatangi stasiun polisi Hong Kong.

Dia melapor kepada petugas, bahwa beberapa hari terakhir dia kerap diganggu oleh 'arwah' atau hantu wanita yang diikat kabel listrik serta disiksa sampai meninggal.

Mulanya, para polisi itu tidak mempercayai cerita remaja itu. Namun, ketika gadis itu menceritakan lebih detail soal hantu wanita itu, para polisi itu pun bergidik ngeri.

Gadis itu pun mengajak para petugas ke sebuah flat di distrik Kowloon yang kumuh di Hong Kong. Di sana, para petugas menemukan bahwa apa yang dialami gadis itu ternyata sebuah 'mimpi buruk yang nyata'.

Di dalam flat itu, para petugas menemukan boneka Hello Kitty yang sangat besar, berisi tengkorak kepala seorang wanita yang telah dipenggal.

Kasus itu kemudian dikenal sebagai 'Pembunuhan Hello Kitty' dan seluruh masyarakat Hong Kong mengingatnya sebagai satu kejahatan paling brutal dalam kasus kriminal di negeri itu.

Baca juga: Kisah Misteri: Sosok Zodiac Killer, Belum Terpecahkan Sejak 51 Tahun Lalu...

Korban mutilasi telah menderita sepanjang hidupnya

Tengkorak wanita yang ada di dalam boneka Hello Kitty itu teridentifikasi bernama Fan Man-yee. Tragedi pembunuhannya sangat keji namun rupanya, Man-yee sudah mengalami kepahitan hidup sepanjang hayatnya.

Dia telah ditelantarkan oleh keluarganya sedari kecil. Ketika remaja, dia menjadi pecandu narkoba dan terpaksa terjun ke prostitusi untuk membayar kebiasaan hidupnya itu.

Ketika berusia 23 tahun, Man-yee bekerja sebagai pemilik sebuah kelab malam sementara kebiasaannya menjadi pecandu masih terus berjalan.

Pada tahun 1997, Man-yee bertemu Chan Man-lok, seorang sosialita kaya berusia 34 tahun. Keduanya bertemu di sebuah kelab malam dan merasa saling cocok satu sama lain.

Man-yee seorang pelacur dan pecandu narkoba, sementara Man-lok seorang germo sekaligus pengedar narkoba.

Karena sangat membutuhkan uang, suatu hari, Man-yee mencuri uang dari dompet Man-lok. Ketika tahu uangnya habis, Man-lok meminta 2 anak buahnya, Leung Shing-cho dan Leung Wai-lun untuk menculik Man-yee.

Man-lok berusaha memaksa Man-yee kembali ke pelacuran sehingga bisa memperoleh kembali uang yang dicuri darinya.

Namun, Man-lok yang bejat berpikir bahwa melacurkan Fan Man-yee saja tidak akan cukup. Dia pun mulai menyiksa wanita itu.

Selama lebih dari sebulan, Man-yee disiksa dengan sangat brutal, juga bahkan diperkosa dan dipaksa memakan kotoran manusia.

Baca juga: Kisah Misteri: Bagaimana Wabah Black Death Melahirkan Mitos tentang Vampir?

Tragedi pun terjadi...

Setelah sebulan penuh penyiksaan, Fan Man-yee akhirnya tewas pada suatu malam.

Man-lok dan 2 anak buahnya membela diri mereka dengan berspekulasi bahwa Man-yee meninggal karena overdosis metamfetamin dan bukan karena luka-luka bekas siksaan mereka.

Karena takut ketahuan polisi, mereka memindahkan tubuh Man-yee ke sebuah bak mandi apartemen dan memutilasi tubuh wanita malang itu dengan gergaji.

Mereka juga dilaporkan merebus potongan tubuh itu agar tidak mengeluarkan bau busuk dan kemudian, dengan keji, mereka membuang potongan tubuh Man-yee bersama sampah rumah tangga.

Adapun bagian kepala Man-yee, mereka memasukkannya ke dalam sebuah boneka putri duyung Hello Kitty yang besar. Mereka juga dilaporkan menyimpan beberapa organ Man-yee ke dalam kantong plastik.

Baca juga: Kisah Misteri: Menelusuri Sejarah Zombie di Haiti

Siapakah gadis yang mengaku dihantui Fan Man-yee?

Walau tragedi penyiksaan dan mutilasi terhadap Fan Man-yee sangat mengerikan, rupanya, kisah tentang gadis 14 tahun yang melaporkan soal pembunuhan ke polisi dengan mengaku dihantui Man-yee lebih mengerikan lagi.

Gadis itu dikenal dengan nama "Ah Fong", kemungkinan nama samaran yang diberikan kepadanya dari Pengadilan Hong Kong.

Gadis yang mengaku dihantui Fan Man-yee rupanya adalah 'kekasih' dari Chan Man-lok, pembunuh Fan Man-yee.

Dia tidak hanya melaporkan kepada petugas polisi bahwa ada pembunuhan terhadap seorang wanita, namun dia juga mengaku terlibat dalam pembunuhan itu.

Ceritanya, ketika Ah Fong mengunjungi apartemen Man-lok, dia melihat Man-lok menendang kepala Man-yee 50 kali.

Ah Fong mengaku bergabung dalam aksi itu. Dia mengaku memukul kepala Man-yee. Meskipun tindakan penyiksaan yang dilakukan Ah Fong tidak dirilis, gadis itu mengaku "merasa bersenang-senang" ketika menyiksa Man-yee.

Kemungkinan karena Ah Fong telah mengaku dan usianya juga masih muda, sebuah pembelaan menyatakan bahwa Ah Fong pada akhirnya melawan Chan Man-lok dan 2 anak buah pria itu.

Baca juga: Kisah Misteri: Hitler Gunakan Pasukan Manusia Serigala di Perang Dunia II

Dalam upaya agar bebas dari teror hantu Fan Man-yee, Ah Fong mengeklaim bahwa dia pada akhirnya menjelaskan detail bagaimana 3 pria bejat itu menyiksa Fan Man-yee.

Kisah itu sempat membuat banyak orang ragu, apa benar mutilasi separah itu dan bahkan dimasukkan ke dalam boneka Hello Kitty? Apa benar 3 pria itu melakukan hal tersebut?

Temuan polisi di apartemen tempat Man-yee disiksa kemudian menunjukkan kebenaran tragedi itu.

Banyak pernak-pernik 'bernuansa' Hello Kitty, mulai dari seprai, tirai sampai handuk dan peralatan makan. Semuanya bergambar Hello Kitty.

Ketiga pria pembunuh Fan Man-yee itu akhirnya didakwa atas penyiksaan dan mutilasi karena dianggap tidak bermaksud membunuh namun menyebabkan tewasnya korban karena penyiksaan yang mereka lakukan.

Tiga pria itu dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dengan kemungkinan pembebasan bersyarat dalam 20 tahun.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com