Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuil Hindu Kuno Dirusak dan Dibakar, Jadi Sasaran Amukan Mayoritas Massa di Pakistan

Kompas.com - 31/12/2020, 23:04 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Massa dengan kejam telah membakar sebuah kuil Hindu kuno di wilayah Khyber Pakhtunkhwa Pakistan dan berusaha untuk merobohkannya ke tanah.

Ribuan orang yang dilaporkan dipimpin oleh warga setempat menyerbu kuil Hindu di desa Teri di distrik Karak dan merusak dinding batu bata dan membakarnya, pada Rabu (30/12/2020).

Saat itu, tidak ada satu pun orang di dalam gedung, seperti yang dilansir dari The Guardian pada Rabu (30/12/2020).

Rekaman dari tempat kejadian menunjukkan kerumunan meneriakkan slogan dan sorak-sorai menyambut kehancuran.

Kuil Hindu kuno di desa Teri itu pertama kali didirikan pada 1919 sebelum pemisahan India dan Pakistan.

Baca juga: Penyandang Disabilitas di Pakistan Diperkosa, Kemudian Dibakar dan Dibunuh

Baru-baru ini mengalami pemugaran setelah ada perintah dari mahkamah agung pada 2015.

Pada 2015 itu adalah kedua kalinya kuil itu dibongkar, menyusul insiden pada 1997 ketika dihancurkan oleh sekelompok ekstremis.

Polisi dan penjaga telah ditempatkan di luar gedung di tengah kekhawatiran keamanan terhadap kuil tersebut.

“Itu direnovasi dengan indah dan masyarakat menyukai pekerjaan itu, tetapi selalu berada di bawah ancaman dari ekstremis, yang menghancurkannya terakhir kali,” kata seorang penduduk setempat yang tidak mau disebutkan namanya.

"Saya tidak bisa mengatakan seberapa parah dihancurkan, tetapi orang-orang mengatakan itu rusak parah," ujarnya.

Baca juga: Perkosa 30 Anak, Mantan Staf Save the Children Ini Dihukum Mati di Pakistan

Kemarahan mulai muncul dalam beberapa hari terakhir setelah pembangunan kecil di sebelah kuil, yang dipercaya oleh penduduk setempat sebagai perluasan kuil yang tidak sah.

Berbicara kepada surat kabar, Dawn, penduduk setempat lainnya berkata, “Lebih dari seribu orang yang dipimpin oleh beberapa tetua setempat dari sebuah partai mengadakan protes dan menuntut penghapusan tempat Hindu itu.

"Penduduk desa terdekat mengumumkan demonstrasi protes beberapa hari sebelumnya yang sama sekali diabaikan oleh polisi," terangnya.

Polisi membenarkan bahwa izin telah diberikan untuk protes damai, tetapi orang-orang telah "main hukum sendiri" setelah pidato-pidato yang menghasut membuat geram massa.

Baca juga: Presiden Perancis Ultimatum Dewan Muslim, Menteri Pakistan Samakan dengan Nazi

Lal Chand Malhi, seorang politisi dari partai berkuasa Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), mengutuk penghancuran itu sebagai "insiden yang tidak ada untungnya".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com