JAKARTA, KOMPAS.com – Uni Eropa memberikan dana hibah untuk proyek “Indonesia Covid-19 Pandemic Emergency Response (I-COPE), yang dilaksanakan oleh organisasi World Vision, senilai 1,647 juta euro atau Rp 28,9 miliar, pada Rabu (16/12/2020).
Dalam siaran persnya, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia HE Vincent Piket menyampaikan bahwa Uni Eropa bangga mendukung proyek I-COPE.
Proyek ini diharapkan dapat mengatasi krisis kesehatan akibat Covid-19, serta mengurangi dampak ekonomi dan sosial yang ditimbulkan bagi anak-anak dan keluarga yang rentan.
Proyek ini merupakan bagian dari paket “Team Europe” untuk membantu Indonesia menangani pandemi Covid-19. Total bantuan yang diberikan mencapai 200 juta euro atau Rp 3,5 triliun.
Menurut Vincent, pandemi Covid-19 adalah krisis yang belum pernah terjadi, dan menimbulkan risiko terhadap hak dan keselamatan anak dan keluarga.
Baca juga: HUT Ke-53 ASEAN, 150 Kotak Bantuan Covid-19 Dikirim ke Keluarga Peru
“Indonesia dan Uni Eropa bekerjasama untuk mengatasi pandemi ini dan mengubah cara kita mengasuh dan berinvestasi pada generasi muda,” tambahnya.
Proyek I-COPE akan menjangkau hingga 1,1 juta orang. Secara khusus ditargetkan untuk 12.000 kelompok rentan.
Kelompok itu termasuk anak-anak, perempuan, lansia, dan penyandang disabilitas yang berisiko tinggi tertular Covid-19 dan terkena dampak sosial ekonomi.
Ada 90 desa di enam kabupaten/kota di Indonesia yang menjadi target bantuan.
Yaitu desa di DKI Jakarta, Kota Surabaya di Jawa Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya dan Kabupaten Sumba Timur di Nusa Tenggara Timur, serta Kota Ternate dan Kabupaten Halmahera Utara di Maluku Utara.
Proyek I-COPE akan berjalan selama 24 bulan. Dengan tujuan untuk meningkatkan upaya pencegahan penularan Covid-19.
Programnya antara lain, untuk pemulihan ekonomi yang berkelanjutan melalui inisiatif ekonomi mikro. Cash Voucher Program bagi masyarakat yang terdampak.
Baca juga: Profil Pilot MAF yang Tewas di Danau Sentani, Antar Bantuan Covid-19
Juga untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap jaminan sosial, dan menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis.
Selain itu, proyek I-COPE akan memberikan pelatihan kepada enam organisasi masyarakat sipil.
Fokus pelatihan terkait manajemen keuangan, kebersihan dan sanitasi, komunikasi risiko Covid-19, kesehatan mental dan dukungan psikososial, serta pencegahan misinformasi dan stigma sosial.