Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Sebut Normalisasi Maroko-Israel sebagai Pengkhianatan terhadap Islam

Kompas.com - 12/12/2020, 22:25 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com - Seorang penasihat pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, Ali Akbar Velayati mengutuk normalisasi hubungan antara Maroko dengan musuh bebuyutan mereka, Israel.

Dilansir dari AFP, Velayati menyebut normalisasi Maroko dengan Israel sebagai "pengkhianatan terhadap Islam".

Kerajaan Maroko pada Kamis (10/12/2020) menjadi negara Arab keempat tahun ini yang menormalkan hubungan dengan Israel, dalam kesepakatan atau perjanjian bernama Abraham Accord dengan perantara Amerika Serikat (AS).

Baca juga: Ini Dia Hadiah Trump untuk Maroko Jelang Akhir Masa Jabatannya

Sebagai gantinya, Washington memenuhi tujuan Rabat yang telah berusia puluhan tahun dengan mengakui kedaulatannya atas Sahara Barat yang disengketakan.

"Kesepakatan segitiga antara Amerika, Maroko dan rezim Zionis dilakukan sebagai imbalan atas pengkhianatan Maroko terhadap Islam (dan) perjuangan Palestina, menjual kehormatan Muslim kepada Zionisme internasional," kata penasihat kebijakan luar negeri Ali Akbar Velayati di situs resminya, Jumat (11/12/2020).

Dia menambahkan bahwa normalisasi hubungan dengan Israel "bukanlah hal baru" karena Kerajaan Maroko telah mempertahankan kantor penghubung di Israel di masa lalu.

Baca juga: Maroko Sepakati Normalisasi dengan Israel, Trump: Sebuah Terobosan Besar

Maroko mengikuti Uni Emirat Arab, Bahrain dan Sudan dalam apa yang oleh pemerintahan Trump disebut Abraham Accords.

Velayati mengatakan mereka yang melakukan normalisasi dengan Israel akan "menyaksikan pemberontakan rakyat dalam waktu yang tidak terlalu lama" karena para pemimpin mereka yang "bergantung, tunduk dan otoriter" akan dibuka kedoknya.

Pengakuan AS terhadap kedaulatan Maroko atas Sahara Barat telah membuat marah Front Polisario pro-kemerdekaan, yang menguasai sekitar seperlima dari wilayah yang luas.

Baca juga: Maroko Buka Lagi Pariwisata, Khusus Turis Asing dari Negara Bebas Visa

Rabat, yang memiliki hubungan dekat dengan saingan regional Iran, Arab Saudi, memutuskan hubungan diplomatik dengan Teheran pada 2018 dengan menuduhnya mendukung Polisario, suatu tuduhan yang dibantah Iran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com