Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[Cerita Dunia] Otto Warmbier dan Liburan ke Korut yang Berujung Maut

Kompas.com - 11/12/2020, 22:05 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

PYONGYANG, KOMPAS.com - Otto Warmbier awalnya bergembira ria menjalani liburannya di Korea Utara. Ia tersenyum saat foto, bermain bola salju di musim dingin, dan sangat menikmati waktunya.

"Ini Otto yang saya kenal dan cintai. Ini saudara saya," tulis Austin Warmbier yang merilis video liburan tersebut, yang direkam dalam tur tiga malam di Korut pada akhir 2015.

Dua bulan setelah video itu dirilis, Otto muncul lagi di video tapi dalam keadaan yang jauh berbeda.

Baca juga: [Cerita Dunia] Napoleon Bonaparte, Ubah Nasib dari Prajurit menjadi Kaisar Perancis

Dengan kepala tertunduk dan memegang "surat pengakuan" yang telah disiapkan, pelajar berusia 21 tahun asal Ohio itu berbicara di depan kamera TV, menjelaskan kenapa dia ditangkap pada akhir tur padahal orang-orang lainnya diizinkan pulang.

Saat membacakan pengakuan itu, di atasnya terpampang potret besar para pemimpin terdahulu Korea Utara, yaitu Kim Il Sung dan Kim Jong Il.

Mengenakan jas krem dan berdasi, Otto membungkuk, berdiri lagi, lalu memulai "pengakuannya" dengan meminta maaf atas kejahatan yang diperbuatnya, memohon ampunan, dan bantuan untuk menyelamatkan nyawanya.

Dia berkata, hendak mencuri material propaganda di Pyongyang, ibu kota Korut. Kemudian dia berkata sambil menangis. "Saya telah membuat satu keputusan terburuk dalam hidup saya, tetapi saya hanya manusia."

Pada 13 Juni 2017, melalui perundingan diplomatik akhirnya Otto Warmbier dipulangkan ke AS tapi Korut melepasnya dalam keadaan koma setelah 17 bulan menahannya. Warmbier tidak bisa berkomunikasi dan mengalami cedera otak parah.

Korea Utara mengatakan pihaknya membebaskannya dengan alasan "kemanusiaan".

Seminggu kemudian tepatnya 19 Juni 2017, dia meninggal. Keluarganya menyalahkan Korut karena telah menyiksa Warmbier.

Baca juga: [Cerita Dunia] Bagaimana Negara Uni Emirat Arab Terbentuk?

Kronologi penangkapan

Diwartakan Express.co.uk, malam ketika Otto dikatakan mencoba mengambil material adalah di malam tahun baru menuju 2016, malam kedua tur tersebut. Lokasinya di Hotel Internasional Yanggakdo yang memiliki 1.000 kamar.

Sebelumnya rombongan melakukan perjalanan ke perbatasan dengan Korea Selatan lalu pulang, makan, dan naik bus ke alun-alun Pyongyang untuk menyaksikan pertunjukan kembang api.

Pemerintah Korut merilis rekaman video buram yang menunjukkan sosok gelap dengan wajah tak terlihat, mengambil sebuah tanda di koridor.

Otto Warmbier kemudian ditangkap saat menjalani pemeriksaan di imigrasi Bandara Internasional Pyongyang pada 2 Januari 2016.

"Kami dua orang terakhir yang menjalani pemeriksaan paspor. Kami menyerahkan paspor dan orang itu menunjuk ke Otto dan menunjuk ke pintu. Dua petugas keamanan datang dan membawanya pergi," kata Danny Gratton, teman satu rombongannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com