Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Ini Hidup dengan 1.300 Anjing, 100 Kucing, dan 4 Kuda

Kompas.com - 09/12/2020, 10:57 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Seorang wanita di China menjadi viral, setelah dia tinggal satu rumah dengan 1.300 ekor anjing, 100 ekor kucing, dan empat ekor kuda.

Ketika pertama kali mengadopsi seekor anjing liar 20 tahun silam, perempuan bernama Wen Junhong itu tak menyangka akan mengambil ribuan lainnya.

Namun meski anjing yang diadopsinya lebih dari 1.000 ekor, Wen mengaku dia berencana untuk terus membawa hewan telantar itu ke rumahnya.

Baca juga: Anjing Liar Afrika Punya Anatomi Unik yang Membantunya Bertahan Hidup

Setiap pagi, Wen mengaku bangun pagi sekitar pukul 04.00 dan membersihkan kandang sehingga terkumpul 20-30 tong kotoran.

Setelah itu, dia memasak 500 kg nasi, sayuran, dan daging bagi para hewan itu, menjaga kesehatan mereka, dan memastikan tidak ada yang berkelahi.

Wanita berusia 68 tahun itu mengungkapkan, dia memaklumi jika ada orang yang berpikir dia sudah gila. Tapi menurutnya, Bumi bukan hanya rumah bagi manusia.

"Sangat penting bagi saya mengurus anjing-anjing ini dan menghormati kehidupan mereka. Bumi juga tempat bagi binatang," tegasnya.

Dilansir Oddity Central Selasa (8/12/2020), anjing pertama yang dia adopsi berjenis Peking dan diberi nama Wenjing (lembut dan pendiam).

Kepada kantor berita AFP, Wen mengaku dia tergerak oleh belas kasihan karena khawatir dengan nasib hewan itu di jalanan, seperti kecelakaan atau dagingnya dijual.

Baca juga: Anjing Juga Bisa Mengalami Obesitas, Ini Penyebabnya

Kini, Wen dikenal sebagai penyelamat hewan liar di Chongqing, dengan orang-orang secara rutin menaruh anjing telantar di depan rumahnya.

Kadang, dia juga mendapat telepon untuk mengambil binatang peliharaan yang sengaja dibuang pemiliknya sehingga Wen mencoba mengatur kembali adopsinya.

Tetapi, karena semakin banyak yang datang daripada yang menuju ke pemilik baru, ruangan yang dipakai menampung mereka makin sempit.

"Kondisi ini sangatlah sulit. Lebih banyak anjing yang datang sehingga tempat untuk merawat mereka makin sedikit," kata dia.

Untuk membiayai perawatan hewan tersebut, Wen sampai harus menjual apartemennya, menggunakan tabungan dan uang pensiun, hingga mengambil pinjaman.

Baca juga: 4 Alasan yang Bikin Anjing Menjilat Secara Berlebihan

Selain itu, dia juga menerima donasi dari netizen China maupun penyayang binatang, yang menjulukinya sebagai "Bibi Wen di Chongqing".

Dia dibantu oleh enam staf untuk merawat 1.300 anjing, 100 kucing, empat kuda, sejumlah kelinci dan burung. Mereka dilaporkan menerima bekas luka karena dedikasinya.

Meski menerima pujian, Wen juga dikritik oleh netizen China yang yakin, tempat untuk merawat hewan telantar itu tidak layak.

"Hidup di kandang kecil itu tidak lebih baik dari jalanan," kata salah satu netizen. Dengan sabar, Wen menjelaskan alasannya.

Dia mengatakan jika anjing-anjing itu tidak dimasukkan ke kandang besi, maka mereka akan berakhir dengan saling berkelahi.

Baca juga: Anjing Kesayangan Ratu Elizabeth Meninggal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com