Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Larang Batubara Australia, China Beli dari Indonesia

Kompas.com - 26/11/2020, 19:34 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

BEIJING, KOMPAS.com - Sekitar 60 kapal pengangkut batubara Australia sedang terkatung-katung, karena dilarang untuk bongkar kargo di China. Sementara itu China telah menyetujui pembelian batubara termal dari Indonesia.

Pemerintah China pekan ini secara tersirat menyatakan batubara metalurgi dari Australia memiliki masalah "kualitas lingkungan hidup" sehingga tertahan di pelabuhan.

Batubara jenis metalurgi digunakan untuk produksi baja, sedangkan batubara jenis termal digunakan untuk pembangkit listrik.

Baca juga: Pemerintah Perpanjang Izin Usaha Tambang Batubara Bakrie 20 Tahun

China telah mengisyaratkan batubara Australia senilai hampir 700 juta dollar Australia, atau lebih dari Rp 7 triliun, ditahan di pelabuhan karena masalah "kualitas lingkungan".

Menurut laporan Bloomberg, setidaknya 60 kapal curah pengangkut batubara dari Australia terkatung-katung pada bulan November di dua pelabuhan utama China.

Otoritas China sebelumnya tidak menjelaskan alasan pasti dari penundaan, namun Selasa (24/11/2020), juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian untuk pertama kalinya memberi penjelasan terkait dengan masalah kualitas batubara tersebut.

"Dalam beberapa tahun terakhir, Bea Cukai China telah melakukan pemantauan dan analisis risiko atas keamanan dan kualitas batubara impor dan menemukan batubara impor yang tidak memenuhi standar lingkungan secara umum," katanya.

China secara tidak resmi melarang impor batubara Australia sejak Oktober di tengah memburuknya hubunga kedua negara, dan pada gilirannya, meningkatkan impor dari Mongolia dan Rusia.

Jubir Zhao mengatakan China telah memperkuat pemeriksaan dan pengujian batubara impor terkait standar keamanan, kualitas dan lingkungan "demi melindungi kepentingan lingkungan dari pihak China".

Baca juga: Proyek PLTGU Batubara Dikebut, Edy Rahmayadi: Kalau Tidak Cepat, Pindah ke Vietnam

Membeli dari Indonesia

Sementara itu pada Rabu (25/11/2020), China menyatakan berencana untuk membeli batubara termal senilai 1,467 miliar dollar AS, sekitar Rp 20 triliun, dari Indonesia tahun depan.

Hal itu terungkap dalam kesepakatan perdaangan antara Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) dengan China Coal Transportation and Distribution.

"Diharapkan terjadi peningkatan ekspor batubara ke China sebesar 200 juta ton di tahun mendatang," demikian pernyataan dari APBI.

"Jumlah target yang disepakati akan ditinjau setiap tahun," katanya.

Indonesia, negara pengekspor batubara termal terbesar di dunia, telah menggunakan jalur diplomatik untuk mempromosikan penjualan batubara di Asia Tenggara, terutama ke Vietnam, setelah ekspor ke China melambat.

Baca juga: Harga Batubara Masih Rendah, Produksi Adaro Berpotensi Turun 10 Persen

Batubara termal merupakan batubara yang akan digunakan untuk pembangkit listrik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com