Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disangka Menyerang Ayam Tetangga, 2 Kaki Anjing Ini Diamputasi

Kompas.com - 22/11/2020, 23:16 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

ANKARA, KOMPAS.com - Seekor anjing jenis golden retriever di Turki harus diamputasi, setelah diserang karena disangka mengganggum ayam milik tetangga.

Pamuk, nama yang diberikan oleh kelompok penyayang binatang, mengalami rasa sakit luar biasa karena dua kaki depannya dipotong dan menderita infeksi.

Kelompok pembela hak hewan Turki HAYTAP menerangkan, Pamuk diserang oleh si tetangga menggunakan kapak karena disangka mengganggu ayam miliknya.

Baca juga: Demi Selamatkan Pasien di Rumah Sakit yang Terbakar, Anjing Ini Terobos Kobaran Api

Dua kaki depan golden retriever berusia tiga tahun yang sudah remuk itu terpaksa diamputasi oleh si pemilik, yang segera membungkusnya dan membawanya ke dokter hewan.

Tim penyelamat mengungkapkan bagaimana Pamuk mengalami proses perawatan yang panjang dan menyakitkan, sementara kans dipasang kaki buatan nampak mustahil.

HAYTAP menjelaskan, Pamuk harus menahan rasa sakit di kakinya selama tiga hari sebelum si pemilik memutuskan mengamputasinya.

Kelompok itu menuturkan ketika dibawa ke klinik khusus hewan, Pamuk mengalami infeksi yang sangat intensif, dilansir Daily Mail Jumat (20/11/2020).

"Sayangnya anjing malang ini, yang kami beri nama Pamuk, harus menunggu proses perawatan yang menyakitkan dan begitu lama," jelas HAYTAP.

Organisasi itu memastikan bahwa mereka akan memberikan perawatan yang terbaik kepada hewan kecil itu dan menanggung semua biayanya.

Baca juga: Anak Kucing dan Anjing Dijual secara Tidak Bertanggung Jawab di Facebook

Mereka juga berkampanye mendesak pemerintah Turki untuk memperkuat undang-undang yang sudah ada mengenai larangan penyiksaan terhadap binatang.

HAYTAP mengecam bagaimana para politisi di negara pimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan itu menutup mata akan kebrutalan yang terjadi.

Sementara itu, kepolisian sudah membuka penyelidikan setelah mendapatkan laporan bahwa kaki Pamuk dipotong menggunakan kapak.

Dokter hewan Mustafa Kanat menyatakan berdasarkan hasil pemeriksaan, tulang di kaki Pamuk kondisinya tidak memungkinkan untuk dipasangi kaki buatan.

Baca juga: Anjing Herder Kabur dari Rumah Tuannya, Seberangi Perbatasan Kanada

"Mungkin dia bisa berjalan lagi setelah mendapatkan kursi roda atau menggunakan kaki belakangnya. Tapi saya sangat menyesal tentang apa yang terjadi," ujar dia.

Dalam video yang beredar di internet, nampak anjing golden retriever itu menyeringai kepada petugas saat luka di kaki depannya disentuh.

Sejauh ini, belum ada orang yang ditangkap untuk dimintai pertanggungjawaban, di mana investigasi yang dilakukan polisi masih berlangsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com