Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Peternak Denmark dengan Traktor Demo Tentang Pemusnahan Cerpelai

Kompas.com - 22/11/2020, 10:43 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

KOPENHAGEN, KOMPAS.com - Ratusan petani Denmark dan peternak cerpelai berdemonstrasi dengan traktor pada Sabtu (21/11/2020) menentang keputusan pemerintah untuk memusnahkan cerpelai untuk menghentikan penyebaran varian virus corona.

Lebih dari 500 traktor, banyak yang dihiasi dengan bendera Denmark, melewati kantor-kantor pemerintah dan parlemen di Kopenhagen menuju pelabuhan.

Ada 400 massa dengan traktor lainnya melakukan protes serupa di kota kedua negara itu, Aarhus, seperti yang dilansir dari AFP pada Sabtu (21/11/2020).

Baca juga: Denmark: Mutasi Virus Corona di Cerpelai Sudah Dibasmi

Pemerintahan Perdana Menteri Mette Frederiksen telah mengakui bahwa keputusannya untuk memusnahkan lebih dari 15 juta cerpelai tidak memiliki dasar hukum bagi mereka yang tidak terkontaminasi oleh varian Covid-19, yang membuat marah para peternak.

Denmark, negara berpenduduk sekitar 5,8 juta orang, telah menjadi pengekspor bulu cerpelai terkemuka dunia selama beberapa dekade.

Ia menjual kulit sekitar 670 juta euro (Rp 11,3 triliun) setiap tahun, dan merupakan produsen terbesar kedua di dunia, setelah China.

Baca juga: Vaksin Covid-19 terhadap Mutasi Cerpelai sedang dalam Uji Coba Awal

Versi mutasi dari virus corona baru yang terdeteksi di cerpelai Denmark menimbulkan kekhawatiran tentang keefektifan vaksin di masa depan, kata kementerian kesehatan, pada Kamis (19/11/2020).

"Tidak adil apa yang terjadi pada para peternak," kata Daniel (19 tahun), seorang pekerja peternakan cerpelai.

Baca juga: 5 Fakta Pemusnahan 17 Juta Cerpelai di Denmark, karena Mutasi Virus Corona

"Seluruh sektor sekarang harus ditutup," tambahnya.

Frederiksen telah mengeluarkan permintaan maaf dan menteri pertanian mengundurkan diri pada Rabu (18/11/2020).

Namun, ia tetap masih berencana untuk menyelesaikan pemusnahan seluruh persediaan cerpelai.

Baca juga: PM Denmark Akui 17 Juta Cerpelai Dibunuh Massal Perbuatan Ilegal

Terlepas dari permintaan maafnya, Frederiksen bersikeras pemusnahan sebagai sesuatu yang tetap "tidak bisa dinegosiasikan".

Pemerintahnya sekarang sedang mempersiapkan undang-undang untuk memungkinkannya melakukan pemusnahan, dengan melarang pertanian cerpelai hingga 1 Januari 2022.

Baca juga: Khawatir Pengaruhi Efektivitas Vaksin, 17 Juta Cerpelai Penyebar Covid-19 Segera Dimusnahkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com