Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo di Thailand Berujung Bentrok, Demonstran Pakai "Pelampung Bebek" sebagai Tameng

Kompas.com - 18/11/2020, 12:59 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

BANGKOK, KOMPAS.com – Aksi unjuk rasa di Thailand yang berlangsung damai selama berbulan-bulan akhirnya berujuk bentrok pada Selasa (17/11/2020).

Massa aksi dilaporkan bentrok dengan polisi dan para loyalis kerajaan di Bangkok sebagaimana dilansir dari Reuters.

Bentrokan tersebut ditandai sebagai bentrokan terparah sejak aksi unjuk rasa anti-pemerintah bermula pada Juli.

Akibat bentrokan tersebut, 55 orang dilaporkan terluka dengan beberapa korban mengalami luka tembakan.

Baca juga: Raja Thailand dan Permaisurinya Resmikan Stasiun Bawah Tanah Saat Didemo Rakyat

Polisi menembakkan water cannon alias meriam air dan gas air mata ke arah pengunjuk rasa yang memotong barikade kawat berduri dan menghilangkan penghalang beton di luar parlemen Thailand.

Polisi menyangkal bahwa mereka telah melepaskan tembakan dengan peluru tajam atau peluru karet. Mereka sedang menyelidiki siapa yang mungkin menggunakan senjata api.

Ribuan demonstran berkumpul di parlemen Thailand pada Selasa untuk menekan anggota parlemen supaya membahas perubahan konstitusi.

Para pengunjuk rasa juga menginginkan pencopotan Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-o-cha dan menyerukan reformasi monarki.

Baca juga: Turis Beri Review Jelek Dipenjara 2 Hari, Hotel Thailand Diperingatkan TripAdvisor

Pusat Medis Erawan Bangkok mengatakan sedikitnya 55 orang terluka akibat bentrokan tersebut.

Dari jumlah tersebut, setidaknya 32 orang cedera akibat terkena gas air mata dan enam orang mengalami luka tembak.

Tidak disebutkan siapa yang mungkin menggunakan senjata api.

"Kami mencoba menghindari bentrokan," kata Wakil Kepala Kepolisian Bangkok, Piya Tavichai, dalam konferensi pers.

Baca juga: Terus Diterpa Tuntutan Reformasi Monarki, Raja Thailand Serukan Persatuan Nasional

Dia mengatakan polisi telah mencoba untuk mendesak mundur para pengunjuk rasa dari gedung parlemen supaya tidak bentrok dengan loyalis kerajaan Thailand yang berbaju kuning.

Ketika bentrokan pecah dan meriam air disemprotkan, para pengunjuk rasa mendekati barisan polisi dengan perisai darurat, termasuk menggunakan pelampung berbentuk bebek.

Sekitar enam jam kemudian, polisi mundur dan meninggalkan truk air mereka. Para pengunjuk rasa lalu mencorat-coret truk air tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com