Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu AS Diwarnai "Laporan Palsu", Twitter dan Facebook Turun Tangan

Kompas.com - 04/11/2020, 18:29 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

“Upaya terkoordinasi”

Zignal mengatakan klaim tidak berdasar tentang TPS yang ditutup dan antrean yang sangat panjang di daerah yang condong ke Partai Republik di Pennsylvania – salah satu negara bagian paling diperebutkan – telah menerima lebih dari 33.000 mention di Twitter.

Alex Stamos, mantan kepala teknologi Facebook yang sekarang menjabat direktur dari Stanford Internet Observatory, mengatakan kepada wartawan bahwa ada upaya terkoordinasi untuk sengaja memunculkan beberapa masalah di luar proporsi.

“Khususnya di Pennsylvania – contoh ini adalah sebuah demonstrasi tentang sesuatu yang jahat sedang terjadi, bukan hanya kesalahan acak yang bisa terjadi setiap saat,” katanya dalam sebuah konferensi yang diselenggarakan oleh Kemitraan Integritas Pemilu.

Dalam satu video yang dibagikan secara luas oleh penonton konservatif, termasuk oleh kedua putra Trump, seorang pengawas pemungutan suara dari kubu Trump terlihat ditolak dari lokasi TPS. Video itu ditonton 2,5 juta kali di Twitter.

Otoritas Philadelphia lantas menyelidiki dan menyimpulkan bahwa pria itu telah secara keliru dilarang berdasarkan UU yang sudah tidak berlaku, yang mensyaratkan adanya otorisasi untuk memasuki TPS tertentu. Dia akhirnya diizinkan masuk ke TPS.

Baca juga: Pilpres AS: Dampak terhadap Ekonomi Indonesia dan Konflik Laut China Selatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com