Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

190 Situs Porno Diblokir Pemerintah, Netizen Thailand Uring-uringan

Kompas.com - 04/11/2020, 17:32 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

BANGKOK, KOMPAS.com – Pada Selasa (3/11/2020), Pemerintah Thailand mengatakan telah memblokir Pornhub dan 190 situs web lain yang menampilkan pornografi.

Pengumuman itu langsung memicu kemarahan netizen Thailand di media sosial (medsos) sebagaimana dilasir dari Reuters.

Menteri Digital Thailand Puttipong Punnakanta mengatakan pemblokiran itu adalah bagian dari upaya untuk membatasi akses rakyat Thailand ke situs web porno dan perjudian.

Itu karena situs web tersebut adalah hal yang ilegal berdasarkan undang-undang kejahatan dunia maya di Negeri “Gajah Putih”.

Namun, banyak netizen Thailand yang membuat trending tanda pagar (tagar) #SavePornhub di Twitter. Mereka mengkritik penutupan situs-situs tersebut.

Baca juga: Ditanya Soal Aksi Demo Reformasi Monarki, Ini Jawaban Raja Thailand

Sebuah laporna mengatakan Thailand merupakan salah satu dari daftar 20 negara yang paling banyak mengakses Pornhub pada 2019.

Thailand bahkan juga memiliki industri seks yang terkenal secara global.

Menurut Pornhub, pada 2019 pengguna Thailand menghabiskan waktu di situs tersebut rata-rata 11 menit dan 21 detik.

Sebuah kelompok bernama Anonymous Party berkata: “Kami ingin merebut kembali Pornhub. Orang berhak atas pilihannya.”

Sejumlah orang bahkan turun ke jalan untuk memprotes pemblokiran situs-situs tersebut. Mereka membawa spanduk bertuliskan “bebaskan Pornhub”.

Baca juga: Dengan Ancaman 15 Tahun Penjara, Mengapa Warga Thailand Berani Menentang Raja?

Di sisi lain, Pornhub tidak segera menanggapi permintaan komentar atas pemblokiran situsnya di Thailand.

Perusahaan riset internet Top10VPN melaporkan pencarian kata kunci Virtual Private Networks (VPN) di Thailand meningkat sejak situs-situs porno di Thailand diblokir pemerintah.

Tak tanggung-tanggung, lonjakan pencarian VPN di Thailand mencapai 640 persen dibandingkan rata-rata harian pada September-Oktober.

Beberapa pengguna internet bertanya apakah pemblokiran tersebut bertujuan untuk melindungi moral Thailand atau karena situs tersebut menampilkan beberapa gambar kerajaan yang dianggap berbahaya.

Pemerintah Thailand sendiri mengalami rentetan aksi unjuk rasa yang berlangsung hingga berbulan-bulan lamanya.

Baca juga: PM Thailand Beri Jawaban Begini Saat Didemo Rakyatnya untuk Mundur

Halaman:
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com