Menkes Brasil Jatuh Sakit, Ada Indikasi Terinfeksi Covid-19

BRASILIA, KOMPAS.com – Menteri Kesehatan Brasil Eduardo Pazuello jatuh sakit dengan dugaan Covid-19.

Kabar tersebut disampaikan oleh kantor pers Kementerian Kesehatan Brasil pada Selasa (20/10/2020) sebagaimana dilansir dari Reuters.

Kementerian Kesehatan Brasil mengatakan Pazuello mengalami demam pada Selasa dan akan melakukan tes Covid-19.

Pada Senin (19/10/2020), Pazuello melewatkan acara publik dengan Presiden Brasil Jair Bolsonaro.

Baca juga: Update Covid-19 di Dunia: Kematian di Brasil Capai 150.000 | Gerak Cepat China

“Dia (Pazuello) mengalami sedikit gangguan dan pergi ke rumah sakit,” kata Bolsonaro pada acara tersebut.

Pada Senin, Kementerian Kesehatan Brasil menyatakan Pazuello telah dipulangkan dari rumah sakit dan berada di rumah.

Namun kini, Pazuello dinyatakan terindikasi terinfeksi virus corona dan akan menjalani tes Covid-19.

Sebelumnya, Bolsonaro berusaha meremehkan tingkat keparahan virus corona di Brasil dan menyebutnya sebagai flu ringan.

Baca juga: Lewati Brasil, Jumlah Kasus Covid-19 India Tertinggi Kedua di Dunia

Bolsonaro lantas jatuh sakit dan dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 dengan gejala ringan pada Juli.

Beberapa menteri di jajaran kabinetnya juga telah dinyatakan positif terinfeksi virus corona sebelumnya.

Dua menteri kesehatan yang berbeda mengundurkan diri dalam rentang waktu sekitar sebulan sebelum Bolsonaro menunjuk Pazuello.

Bolsonaro telah mendukung hydroxychloroquine untuk mengobati virus corona, meskipun belum terbukti ampuh.

Baca juga: Presiden Brasil: Penyuntikan Vaksin Virus Corona Tidak Wajib

Para menteri di jajaran kabinetnya menyarankan Bolsonaro agar lebih berhati-hati.

Pazuello, seorang jenderal militer yang tidak memiliki gelar kedokteran, memperluas akses ke hydroxychloroquine.

Dia bahkan mengizinkan dokter umum meresepkan obat tersebut untuk hampir semua orang yang dites positif terinfeksi virus corona.

Kini, Brasil mencatatkna kasis positif Covid-19 sebanyak 5,2 juta kasus dengan 154.000 kematian akibat virus corona.